Berbahagialah bagi kalian yang bisa menyantap jengkol dengan nikmatnya. bisa merasakan sensasi mendebarkan dari yang dihasilkan pesona jengkol. orang bilang, jengkol bisa nambah nafsu makan apalagi kalo dipertemukan dengan saudaranya yaitu pete. lupakan aib yang dihasilkan dari akibat memakan jengkol. hahaha lupakan bau-bau tidak sedap yang bersemayam di mulut jengkolers… karena sesungguhnya khasiat jengkol untuk menambah nafsu makan lebih mujarab daripada curcuma plus hahaha jengkol pertamaku berhasil menerobos kerongkonganku pada tahun 2003. sebelumnya, aku tidak pernah tahu bahwa jengkol yang aku makan saat itu bisa mengakibatkan aku tidak bisa pipis. entah mengapa, sebelumnya papah mewanti-wanti dan omat-omatan padaku agar aku tidak memakan jengkol. aku mengangguk tanda mengerti. eh, usut punya usut suatu hari ibu tiriku memasak jengkol. Yap! jengkol goreng dengan extra garam. Wuiiiihh.. nikmat bener harumnyooo.. dan tak lupa juga ibu tiriku menyajikannya dengan sambel. rasanya, aku benar-benar putus asa. kata papah, kan aku ga boleh makan jengkol. fikirku singkat sambil menghela nafas. jujur, saat itu aku belum pernah makan jengkol sekalipun. itu artinya, aku sangat penasaran dengan jengkol yang terus meratap dihadapanku. ibu tiriku seolah menggodaku dengan ajakan mesranya yang dilontarkan padaku. dia bilang : “Ayooo.. coba aja satu. pasti ketagihan.” aku diam lalu menjawab : “tapi, kan kata papah ga boleh mah” mendengar hal itu, ibu tiriku pun berkata : “cuma satu mah gapapa atuh” percakapan singkat itu segera terhenti. okelah, aku coba jengkol walau hanya satu. setidaknya itu tidak akan membuatku mati dalam keadaan penasaran wkwkk. jengkol yang tak berdosa itu pun masuk kedalam kerongkonganku. rasanya bener-bener enak. sedaaaappppp~

Rasa berdosa terlintas dibenakku. aku merasa telah jadi anak yang membangkang. meskipun aku tidak pernah tahu apa maksud dari larangan papah. hari itu, aku merasa diriku akan berada di zona nyaman. papah, kan gatau kalo aku makan jengkol hari ini hihihihi waaah, ternyata enak ya. ucapku dalam hati. larut malam ketika semua orang sudah terlelap dalam tidurnya masing-masing. aku ingin pipis saat itu. tapi, kok aneh ya. aku ga bisa pipis. aku merasa kesakitan, aku menangis huahuauhauaaa ga bisa pipis. jongkok di kamar mandi sampe sempat ketiduran. papah tahu kalo aku kesakitan tidak bisa pipis. lalu, akupun membuat pengakuan bahwa siang harinya aku makan jengkol. mendengar pengakuan berdosaku papahpun geleng-geleng kepala. tuh,kan.. papah bilang juga apa. jawabnya singkat. ternyata papah lebih memahami diriku daripada diriku sendiri. aku benar-benar terharu. sejak saat itu, aku menyatakan bahwa siang itu adalah jengkol pertama sekaligus jengkol terakhirku. Good Bye Jengkol. I’ll be missing you.

Jengkol goreng extra Garam

Sekarang aku ingin mengenang jengkol itu, meski sekarang aku sempat lupa bagaimana cita rasa dari jengkol itu sendiri. huffft~ lupakan dia, lupakan dia. Move on dari jengkol, Wid. wkwkwk sekarang memang tidak ada lagi orang yang akan melarangku makan jengkol. akupun bisa bebas menyantapnya sebanyak aku mau. tapi, aku harus mengerti dengan tidak memakan jengkol berarti aku melakukan kebaikan bagi diriku sendiri. aku menurut pada nasihat papah. meski sekarang papah sudah ada disana. papah tidak usah khawatir, karena aku akan menuruti nasihatmu. yaitu “Tidak Makan Jengkol” Yeaaaaah!~

Sumber foto : http://www.ri4n.wordpress.com