“Matematikaa.. ada orang jatuh cinta..” itulah penggalan lirik dari lagu yang tak pernah diketahui siapa pengarangnya. Yang jelas, kehadiran matematika sendiri ke muka bumi bukan menjadi indikator ada atau tidaknya seseorang yang jatuh cinta. Matematika sendiri terbilang merupakan ilmu yang pasti atau mutlak. Itu berarti, bila jawabannya sudah begitu ya berarti segitu.

Tak akan bila mengalami perubahan lagi. Berbeda dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Bila kita diharuskan untuk menjawab pertanyaan terkait memberikan opini atau gagasan utama dalam sebuah cerita. Tentu jawaban setiap anak akan berbeda – beda. Dan tidak ada istilah yang pasti dimana setiap kata yang dituliskan oleh setiap anak memiliki kata – kata yang sama.

Alasan Utama Mengapa Matematika Adalah Pelajaran Yang Kurang Diminati Oleh Sebagian Orang

 

Dan dengan kenyataan tersebut, tentu kamu masih bertanya – tanya mengenai Alasan Utama Mengapa Matematika Adalah Pelajaran Yang Kurang Diminati Oleh Sebagian Orang? Berikut ini alasannya yang dirangkum sesuai dengan pengalaman pribadi saya.
1. Rumus dan Bongkahan Angka – Angka Adalah Sesuatu Yang Abstrak
Yap, mau disadari atau tidak. Memang begitu kenyataannya kok. Faktanya kita menghitung sesuatu yang tidak pernah ada. Sesuatu yang hanya berupa huruf – huruf saja. Misalnya saja, kita menemui sebuah soal matematika seperti 25.000 dibagi 5 sama dengan berapa. Tentu untuk mengerjakannya sebagian anak akan berfikir keras memecahkan soal tersebut dengan sistem bagi kurung atau sebagainya. Namun, hal itu akan mudah secara nyata. Misalnya, berikan saja seorang anak 25.000 kemudian dibagi kepada 5 orang temannya. Niscaya hal itu akan lebih mudah dilakukan. Terlebih lagi, jika saya diberi uang 25.000 jelas saya tidak akan menolak :v
2. Matematika Memerlukan Ketelitian Ekstra
Ketelitian yang dimiliki akan diuji secara nyata tatkala mengerjakan soal Matematika. Dalam soal matematika tanda min “ – “ sekalipun menjadi sangat penting. Bila ternyata tanda min tertinggal di hasil akhir atau di perjalanan rumus menuju hasil akhir matematika tentu hasilnya akan berbeda dan seketika jawaban yang kita tulis akan dinyatakan salah. Itulah mengapa matematika membutuhkan kejelian dan tingkat ketelitian yang luar biasa.
3. Memahami Dan Menghafal Rumus Adalah Dua Hal Yang Berbeda
Orang yang sanggup menghafal rumus matematika, belum tentu ia dapat mengerjakan soal matematika. Karena soal matematika tidak cukup dengan dihafal saja. Ia pun perlu dipahami selayaknya hati ini *halah* maksudnya perlu dipahami dan dipraktekkan. Tanpa mempraktekkannya, kamu tidak akan sanggup mengerjakan soal matematika sekalipun hafal rumusnya.