“Di tengah ketidakpastian hidup, kita harus berani memastikan apa yang kita inginkan.” – Widya Herma

Jadi gimana? Udah tanya sama diri sendiri tentang apa yang diinginkan selama ini? Hidup itu memang gudangnya ketidakpastian sih. Tapi yang pasti dalam hidup adalah keinginan itu sendiri. Terus kalau udah memastikan apa yang kita inginkan, selanjutnya ngapain? Jawabannya adalah deal with yourself.

Beberapa keinginan bisa saja terpendam kalau kita ga pernah deal sama diri sendiri buat mewujudkannya. Faktanya nih ya, perjuangan anak muda sekarang itu bukan tentang gimana dia berperang di barisan pertama saat penjajah menghadang. Bukan itu lagi… tapi gimana dia ada di barisan pertama diantara mimpi – mimpinya sendiri.

Ngomongin soal perjuangan dan penjajah tentu bisa diingat lah ya kalau di masa lalu anak muda pernah berkumpul dan bersatu untuk melawan para penjajah hingga pada akhirnya tercetuslah yang dinamakan sumpah pemuda. Dan moment itu kemudian selalu diabadikan dan diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Isi sumpah pemuda :

  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Isi dari pernyataan sumpah pemuda ini tentu gak asing lagi di telinga kan? Dari jaman SD, Kita diwajibkan untuk menghafal isi dari sumpah pemuda ini. Tapi apakah kita udah benar – benar tahu makna dari sumpah pemuda? Bahwa sebenarnya, hakikat dari sumpah pemuda itu semacam ikrar buat kita untuk selalu bersatu padu, maju dan senantiasa membawa perubahan.

muda-bahagia-banyak-karya-kenapa-nggak

Lalu kita bisa membawa perubahan dengan cara apa? Indonesia kan udah merdeka.

Jawabannya adalah dengan mengisi kemerdekaan dengan segala kebermanfaatan. Karena perlu kita sadari bahwa “Indonesia bisa kayak hari ini tuh karena di masa lalu dipelopori oleh orang – orang yang peduli.”

Dulu, ngelawan penjajah dengan bambu runcing, sekarang ngelawan kemalasan itu sifatnya genting.

Dulu, ngelawan penjajah secara sembunyi – sembunyi, sekarang nemuin potensi diri yang tersembunyi.

Dulu, ngelawan penjajah pakai bom granat hingga sekarat, sekarang gak punya karya dan berhenti menginspirasi itu gawat darurat.

Kita sebagai anak muda adalah bibit unggul yang dipercaya Indonesia untuk melanjutkan alur kemerdekaan. Tapi, gimana bisa kita mengemban amanah ini kalau kita masih memelihara :

  1. Kebiasaan baperin mantan sampe dikerumunin laler

  2. Kebiasaan males – malesan sepanjang hari tanpa satupun yang pasti

  3. Kebiasaan nyinyir di sosial media dan menyulut kontroversi

  4. Kebiasaan gak punya tujuan dalam hidup

  5. Kebiasaan melakukan hal sia-sia

  6. Kebiasaan gak punya cita – cita

  7. Kebiasaan menunda – nunda bikin karya terbaik untuk bangsa

  8. Kebiasaan ngebully sampe lupa harga diri

  9. Kebiasaan pesimis sampe lupa untuk optimis

  10. Kebiasaan bikin alibi dan bilang “nanti” untuk mimpi sendiri

Nah, 10 kebiasaan diatas itu jangankan bisa dibanggain untuk kemajuan bangsa. Membawa perubahan untuk diri sendiri juga dirasa “nothing”. Jadi untuk memerdekakan indonesia untuk jadi lebih merdeka ternyata dimulai dari diri sendiri. Mulai dengan memberi arti, menciptakan karya dan tidak berhenti menginspirasi.

Dalam langkah memberi manfaat, teman – teman akan membutuhkan media penyaluran aktivitas kreatif yang membantu mensupport generasi muda, cerminan anak muda yang berprestasi, serta portal informasi mengenai komunitas yang membangun kepedulian bangsa. Silahkan temukan semangatnya di Opini.id, Situsnya Anak Muda yang Punya Kepedulian 

Beruntungnya, masih ada orang – orang yang memiliki tekad kuat untuk menggencarkan aksi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan cara membentuk komunitas yang memberikan manfaat seperti :

1. Komunitas Kemangteer di Jakarta

Komunitas yang bergerak di bidang pemeliharaan mangrove. Perlu diketahui bahwa hadirnya mangrove tentu akan mencegah abrasi atau pengikisan bibir pantai.

2. Komunitas Itenas Club Reads di Bandung

Komunitas yang bergerak di bidang literasi dan jurnalistik di kampus teknik. Pada umumnya, mahasiswa jurusan teknik tidak memiliki passion di bidang literasi dan jurnalistik. Akan tetapi, hadirnya komunitas ini mencoba mendobrak presepsi di kalangan anak teknik bahwa ternyata siapapun bisa menekuni dunia literasi dan jurnalistik.

3. Komunitas Sobat Budaya di Berbagai Kota di Indonesia

Komunitas yang bergerak dalam upaya melestarikan kekayaan budaya di Indonesia. Melalui portal digital yang dimiliki, masyarakat dapat mendapatkan informasi seputar budaya di Indonesia.

4. Komunitas Diet Kantong Plastik di Bandung & Jakarta

Komunitas yang bergerak dalam upaya mengurangi konsumsi penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Komunitas ini juga menjadi pelopor adanya peraturan kantong plastik berbayar.

5. Komunitas Berbagi Nasi di Bandung

Komunitas ini mengajak masyarakat untuk ikut peduli dan berbagi nasi terhadap saudara – saudara yang berada dalam lingkaran kemiskinan.

6. Komunitas Greenlifestyle di Indonesia

Komunitas ini memiliki misi agar gaya hidup yang ramah lingkungan dapat diterapkan oleh setiap warga yang khususnya bertempat tinggal di kota.

7. Komunitas Indonesia Mengajar

Menyadari pentingnya pendidikan bagi setiap kalangan tanpa terkecuali. Hadirlah komunitas ini untuk memfasilitasi pendidikan yang merata bagi setiap kalangan. Setiap lulusan perguruan tinggi yang telah memiliki kapasitas sebagai pengajar diberikan kesempatan untuk berbagi manfaat di daerah terpencil yang ada di Indonesia.

8. Komunitas Rumah Dongeng Pelangi

Komunitas yang satu ini menjadi wadah berkumpulnya para pemuda dan anak muda yang peduli terhadap pendidikan anak dengan cara mendongeng.

9. Komunitas Replay Indonesia

Komunitas yang membantu kita menyadari betapa pentingnya melakukan donor darah bagi diri sendiri dan membantu mengenalkannya menggunakan kartu permainan yang menyenangkan.

10. Komunitas Indorunner

Komunitas yang tepat bagi teman – teman yang menyukai aktivitas lari dari kenyataan komunitas ini secara seksama membantu kita tergugah akan pentingnya berlari bagi kesehatan. Karena dengan berlari, tentu akan terciptanya generasi yang sehat.

Sebenarnya masih banyak banget komunitas yang menggencarkan aksi perubahan. Tapi dari komunitas – komunitas diatas, kita jadi makin yakin kalau untuk menebar manfaat bisa dilakukan mulai hari ini tanpa tapi. Oh iya, kabar baiknya Opini.id juga mendukung gerakan anak muda yang bersatu seperti Jong United untuk tanggal 28 Oktober ini lho.

Selamat berkontribusi di bumi pertiwi, wahai anak muda!

Muda, bahagia, banyak karya. Kenapa Tidak?