7 Upaya Saring Sebelum Sharing, Biar Ga Jadi Korban Berita Hoax – Pada tanggal 24 Juli 2017, Saya berkesempatan untuk menghadiri event dari Kementrian PMK dan Relawan TIK Pusat yang bertajuk “Ngobrol Netizen” di Holiday Inn Pasteur. Seneng? Pastinya. Karena Saya mendapatkan kesempatan untuk selangkah lebih dekat dengan dunia pemerintahan. Disana Saya banyak mendapatkan “insight” atau wawasan yang khususnya berkaitan dengan Revolusi Mental dan apa saja upaya saring sebelum sharing yang perlu dilakukan saat menggunakan sosial media.

Tujuan dari Revolusi Mental itu sendiri bertujuan untuk mewujudkan tujuan bernegara demi membangun Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Untuk sampai ke tujuan mulia tersebut, ada bentuk upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah melakukan saring sebelum sharing di sosial media.

Jadi inget, pertama kali punya sosial media adalah tahun 2009. Saat itu Saya masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Kalau anak jaman sekarang? Jangan ditanya, orang masih bayi juga udah punya akun sosmed hehehe karena ibu bapaknya yang bikinin hihi.

Duluuu.. pokoknya dulu banget ini mah. Akun sosmed itu berisi orang – orang yang dikenal dalam keseharian. Misalnya temen SD, temen SMP dsb. Dan, hal – hal yang diobrolin cenderung bertemakan tentang keseharian. Misalnya, jalanan macet, curhat tentang ujian yang diundur atau bahkan curhat terselubung tentang si doi *eh

Lain jamannya, lain pula pemahamannya. Sisi positif sosial media memang keren banget. Banyak masyarakat yang jadi lebih kritis akan sesuatu hal karena sosial media. Selain itu, di ranah demokrasi seperti sekarang ini. Sosial media seakan menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi, saran terbuka dan pendapat dengan baik.

Tapi sayangnya, sosial media juga kerap kali menjadi ladang penyebaran hoax atau berita palsu. Sungguh miris dengernya. Nah, mulai sekarang kita bener – bener ga bisa anggap enteng apa yang kita anggap hanya dunia sebesar layar 5 inchi taunya bisa bikin kita dalam situasi yang berbahaya. Bahkan Saya pun pernah nonton sebuah acara di tv kalau hoax itu juga seperti ladang bisnis gitu. Diproduksi dengan sengaja untuk mencemarkan nama baik seseorang. *tepok jidat*

Berikut ini upaya saring sebelum sharing yang dapat dilakukan agar tidak menjadi korban berita hoax

  1. Cek alamat url

Sebelum melakukan sharing dengan teman – teman di sosial media, kamu harus cek dulu alamat url dari situs yang akan kamu bagikan tersebut apakah terlihat aneh seperti “com.co” dan sebagainya

  1. Cek situs tersebut

Terutama pada bagian menu about dan contact itu harus diperiksa dengan baik apakah benar – benar terpercaya atau justru sebaliknya.

  1. Periksa di media lainnya

Apabila berita tersebut terbukti kebenarannya, maka media lainnya pun pasti akan memberitakan hal serupa

  1. Gunakan fast-checking

Coba akses situs snopes.com dan factcheck.org untuk memastikan apakah berita yang kamu lihat itu terbukti kebenarannya atau tidak

  1. Ketahui siapa penulis dan narasumbernya

Coba googling informasi yang berkaitan dengan penulis dan narasumber dari berita yang kamu lihat.

  1. Perhatikan, apakah berita tersebut membuatmu marah?

Berita hoax seringkali menyasar pada informasi yang aneh dan bahkan bersifat provokatif yang bisa menyulut emosi para pembacanya

  1. Lihat kaidah penulisannya

Berita umumnya tidak menggunakan capslock atau tanda seru sedangkan berita hoax justru melakukan yang sebaliknya. Tujuannya adalah agar berita terlihat lebih clickable dan memancing perhatian.

Baca: 3 Hal Sederhana yang Bikin Kamu Indonesia Banget

Nah, itu dia 7 upaya saring sebelum sharing yang bisa kita lakukan sebelum membagikan berita yang kita lihat. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi teman – teman sekalian sehingga tak ada lagi yang terkena jeratan tipu daya berita hoax.