“Sedikit beda lebih baik daripada sedikit lebih baik.”

Kalo temen-temen, pernah baca buku Purple Cow-nya Seth Godin pasti tahu. Kebetulan, saya belum pernah baca bukunya Seth Godin, tapi kok bisa tau? Iya, saya waktu itu dikasih tau sama guru saya waktu ikutan training digital marketing.

Dan ungkapan ini rupanya cukup menggambarkan situasi yang menimpa diri ini :v jadi waktu itu, takdirnya saya handle client yang bisnisnya di bidang fashion. Harga produknya BISA JADI pas untuk target marketnya.

Soalnya target marketnya mid-high. Tapi herannya, penjualannya kurang begitu bagus. Segala upaya mulai dicoba, dari mulai endorse artis papan atas, endorse selebgram berkualitas sampe ngiklan di instagram ads.

Tapi kok ga balik modal?

Ini dia yang mulai jadi tanda tanya. Saya dalam hati ngomong sendiri, “Duh, apa ini aku yang ngiklannya boncos ya?”

Pas liat insightnya, cukup lumayan ga minus gimana gitu. Yang liat iklan banyak bahkan yang CLICK TO WEBSITE nya juga banyak.

Saya langsung berspekulasi, “Apa mungkin, admin mbaknya ini belum jago follow up?” naasnya nih, mbak-mbak client mulai ngeluh sama saya. Katanya, “Closingnya Cuma 2”

 

Kalau Belum Bisa Jadi Yang Terbaik, Jadilah yang Paling Beda

 

Semuanya seolah menjadi tanda tanya buat Saya, sampe akhirnya, mbak-mbak client ini baik hati banget mau ngasih saya salah satu varian dari produknya.

Seneng? Ya iyalah wkwkk

Beberapa hari kemudian, produknya nyampe dengan selamat di genggaman saya. Saya terima dan lihat kalo packagingnya ini bagus dan cukup memiliki kesan yang ekslusif. Tapiiiiii….

Pas saya buka produknya, bagi saya produknya ini kurang “worth it” antara harga dan bahan dari produknya.

Produk dengan bahan tersebut tidak cocok dijual dengan harga 200ribuan. Terlebih, produknya ini belum memiliki keunikan yang bisa bikin orang pas lihat, bilang WOW!

Baca: Muda, Bahagia, Banyak Karya. Kenapa Nggak?

Sebenernya, boleh aja sih dijual 200ribuan, tapi dengan syarat, produk ini harus bener-bener bikin mata terpana :v

Bisa dengan ditambahin apanya gitu.. yang bikin value nya naik. Misalnya, hijab ini anti ketombe atau anti harapan palsu atau apalah aku tak tau :v

Mengingat diluar sana, produk demikian bisa dijual dengan harga yang lebih murah. Bahkan diluar sana, bisa dapet 4 produk yang sejenis dengan harga 200ribuan.

Branding dan value produk memang harus sejalan, kalau pincang di salah satu.. bisa jadi, ga akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan inti dari semua curhatan ala-ala ini,

“Kalau Belum Bisa Jadi Yang Terbaik, Jadilah yang Paling Beda”

Dalam semua hal, itu berlaku, termasuk di dalam bisnismu 😀