Pertama, kau pikir hal terburuk adalah patah hati
What’s gonna kill you is the second part
Yang akan membunuhmu adalah bagian kedua
And the third, is when your world splits down the middle
Dan ketiga, adalah saat duniamu terbelah
And fourth, you’re gonna think that you fixed yourself
Dan keempat, kau kan berpikir bahwa kau sembuhkan dirimu
Fifth, you see them out with someone else
Kelima, kau lihat mereka keluar dengan orang lain
And the sixth, is when you admit that you may have fucked up a little
Dan keenam, adalah saat kau akui bahwa kau mungkin tlah salah
![]() |
Danny O’donoghue |
Bisa jadi, patah hati itu berupa tidak tercapainya keinginan-keinginan kalian. seperti gagal masuk universitas idaman. namun kali ini, gue mau sedikit berceloteh tentang patah hati dahsyat yang pernah gue alami karena kehilangan seorang cowok yang sekarang keberadaannya sudah nothing di hati gue.
Dulu, ketika gue masih berada di zaman putih abu-abu alias zaman SMA. gue pernah ditakdirkan mencintai seseorang. kalo ada yang bilang jatuh cinta itu bisa bikin orang kehilangan akal sehatnya. itu bener! gue bener-bener dibutakan oleh segalanya. tak peduli orang-orang menjelaskan tentang ketidaktampanan laki-laki yang pernah dicintai tetap rasanya dia itu seperti bidadara di mata kita.
Bener kan? Nah, sebelumnya gue melihat laki-laki ini adalah orang baik yang pantas menjadi bapak dari anak-anak gue *halah* jadi, gue mencintai laki-laki ini lebih melihat pada kepribadiannya. itulah salah satu bentuk dari ketulusan gue di masa lalu. namun, setelah lulus SMA. kami kembali ke kota masing-masing. dia di Jakarta dan pastinya gue di Bandung.
Jarak yang membentang memberi kami dinding kokoh yang memisahkan kami dari makna pertemuan yang sebenernya. okelah, ini namanya perjuangan cinta. fikir gue singkat. namun ternyata pemikiran ex-boyfriend gue ga sesimple itu. dia menuntut kesana kemari tiada henti. dibilang sempat lelah yaaa memang bener begitu adanya. namun, apalah daya, cinta seolah mematahkan seluruh kekecewaan ketika masa-masa LDR.
Singkat cerita, gue dan dia akhirnya memutuskan untuk berpisah. Hmmm..ketidaksanggupan LDR memang tetap jadi alasan utama perpisahan kami. namun, ia bertekad untuk tidak memiliki tambatan hati lain dan fokus terhadap cita-citanya sebagai seorang ahli jaringan. itulah yang membuat gue rela putus dari dia. jadi, gue terima-terima aja walau dengan hati bak tertusuk pisau belati. gue fikir rasa sakit ini hanya akan sampai disini.
Gue merasa patah hati adalah kejadian terburuk yang pernah gue alami. entah bagaimana bisa, hati gue cekiiit cekiiit gimana gitu. persetan dengan yang namanya dandan. gue bener-bener tampil natural tak ingin menyentuh lipstick dan bedak-bedak yang masih tersimpan rapi dalam tas.
Patah hati juga menyebabkan gue akhirnya potong rambut pendek. selain itu menyebabkan gue cuek pada penampilan. setengah pingsan dan setengah berniat ingin bunuh diri. gue menganggap bahwa patah hati adalah pengalaman terburuk yang pernah gue alami. gue ga nyadar bahwa di punggung masa lalu gue ada kejadian pahit yang lebih menyakitkan dibanding patah hati pada si ekhem ini alias mantan.
Well, gue akhirnya menyadari bahwa dia udah pergi. setelah berlama-lama tenggelam dalam nestapa patah hati. gue pun kembali menyadari bahwa hidup ga cukup dengan move on tapi juga harus keep moving forward!!! dia udah menitipkan pelajaran yang berharga dalam mencintai seseorang. gue akan menggunakan pelajaran ini untuk menata perasaan ini sebaik mungkin. no baret-baret dan memar-memar lagi. semoga.
Gue pernah mengalami pergolakan batin kayak gini. tapi untungnya, gue masih punya iman, takut sama neraka dan juga punya kendala di bagian stock pahala gue yang belum memadai jadi gue ga berani so-soan mengakhiri hidup dengan cara berjemur di rel kereta api. wanita memang mengandalkan perasaan dalam bertindak tapi sekali lagi, jangan salahkan perasaan kalian girls.
Perasaan kalian tidak pernah salah kok hanya saja dia yang salah telah meninggalkan kalian *eaaa kalian sudah melakukan yang benar dalam hal mencintai hanya kalian dikecewakan saja oleh dirinya. jadi, pertahankan hidup kalian untuk menemukan cinta yang sesungguhnya.
Bang Darwis Tere Liye pernah bilang, salah satu cara menolak kekecewaan adalah dengan mengendalikan harapan. sesakit apapun harapan suci kalian dibanting oleh para pengkhianat, bila ditaruh pada orang yang tepat. ga akan ngefek. jadi, kalo dirasa memang dirinya bukanlah orang yang tepat. segera tekan tombol Ctrl + X lalu Ctrl + V di hati masing-masing . Cut harapan suci itu dan Paste-kan pada orang yang tepat!
Semuanya tak ada lagi.. tak ada lagi.. dan tak ada lagi. bisik cinta yang dulu bersemayam di dalam hatipun sudah basi, kadaluarsa, expired dan sejenisnya. perasaan kalian dibuat seolah cocok menghuni keranjang sampah kepedihan. padahal, harga perasaan berbanding lurus dengan harga kepercayaan. Mahal harganyaaaaa jika kenyataannya kalian sudah bener-bener tulus!
Dulu, ketika gue masih merasa dunia gue terbelah. gue ngerasa gak punya siapa-siapa. kehampaan merajai hati gue. sungguh pilu, Oh tuhaaaan… gue pun akhirnya bangun dari kesurupan akan cinta yang semu. dan menghidupkan kembali mimpi-mimpi penting gue bak zombie yang tertidur lelap di basecampnya. selama ini gue menganggap dirinya adalah mimpi yang sejati. padahal bukan nyatanya. tapi gak apa-apa sekarang gue bersyukur sudah bisa hidup dalam kenyataan. sekarang adalah saatnya Survive!
Mimpi-mimpi gue membutuhkan aksi kalo sebatas tekad dan target udah terlalu usang dibicarakan. gue juga berfikir bahwa yang bisa sembuhkan diri gue hanyalah diri gue sendiri. itulah yang mendasari gue untuk realistis. it’s okay. I think we are never getting back together. everything has changed.
Yaudah mau gimana lagi. mungkin memang dia bukanlah jawaban dari setiap doa gue. memutuskan keluar dari lingkaran hidup mantan adalah jalan terbaik yang gue tempuh saat ini. bukan bermaksud memutus tali silaturahim. gue mau menghindari terjadinya penanaman kembali benih-benih cinta yang dulu pernah ada. masalahnya bukan di gue, tapi di dianya. dia yang dulu meninggalkan gue. besar kemungkinan, ketika dia kena karma. dia yang bakalan ngejar-ngejar gue lagi. wkwk *pede*
8 Comments