Sesungguhnya gue gatau apa arti dari kata Indhibath. yang jelas, masa orientasi ini dinamakan Indhibath. katanya sih, tujuan orientasi ini digalakkan untuk mencharger kedisiplinan. selama tiga minggu, harus pake syal warna ijo dan baris berbaris kaya semut.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Upacara Bendera
Puncak acaranya, diadakan di Cijungle. Hutan Asli brooo.. hal mengerikan yang gue takutkan saat berada disana adalah babi hutan, ular dan laba-laba.Hutan cijungle berada di kawasan dataran tinggi yang harus ditempuh dengan jalan kaki selama dua jam lebih. kira-kira berapa Kilometer ya? Soalnya gue pernah jalan kaki selama 3 km dan itu menghabiskan waktu 1 jam. saat itu gue berjalan selama lebih dari dua jam sambil mengenakan tas 3 liter, tas andalannya para pecinta hiking. dengan massa 10kg di pundak. sementara saat itu berat badan gue sekitar 38kg. Damn!

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Perjuangan segera dimulai…..
Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Perjalanan menuju hutan Cijungle
Menariknya, gue juga melakukannya sambil mengenakkan ponco karena di perjalanan sempat datang hujan melanda. do you know ponco? jas hujan  kebanggaannya tukang ojek. gue sadar, saat itu gue udah ga fashionable lagi. gue lebih mirip sama kelelawar berjalan. untung bukan kecoa terbang *eh hahaha

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
untung gue di belakang, jadi ga keliatan :v
Sesampainya di hutan, bisa leyeh2? Oh, NO! kudu bikin tenda heula euy. bikin tendanya dari jas hujan ponco itu. Malam pertama, tidur setenda 5 orang. dan lagi-lagi gue dikorbankan untuk tidur dipinggir tenda.  karena teman-teman ngerasa ketakutan. hmm.. baik juga ya gue mau ngalah wkwk. gue tidur sambil kehujanan pake sleeping bag karena ya itu tadi, gue tidur dipinggir dan ga kebagian atap tenda.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Prosesi pembuatan tenda hari pertama
3 hari dua malam dari sisa hidup gue yang tersisa gue habiskan berada di hutan bersama kegelapan malam *eaaa yang lebih spektakuler terjadi di malam kedua, tidur masing-masing di tempat yang berbeda. nama kegiatannya itu Solo bivac. seinget gue, waktu itu gue bikin tenda cuma pake modal ponco dan tali rafia warna pink.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Bikin Tenda untuk solo bivac
Gue kebagian tempat dengan kemiringan tanah yang tajam. mengerikan. gue takut tiba-tiba ngagorolong gitu aja pas lagi bobo. wkwk saat malam datang menjelang, gue menghabiskan waktu di tenda alakadarnya itu dengan ditemani lilin. tanpa ada komunikasi dengan siapapun. lebih mirip kaya orang lagi jaga lilin ya kalo difikir-fikir -_- hahaha tapi lagi-lagi suara TOA bergema.

Sebuah suara yang mengharuskan untuk mematikan lilin ketika tidur, khawatir terjadi kebakaran. oke fix, gue yang takut kegelapan ini akhirnya pasrah dengan keadaan. tapi ketika malam telah semakin larut, panitia datang mengecek keadaan kami yang sedang tidur ketika solo bivac. panitianya so-soan jadi paparazzi nih :p

Smk Daarut tauhiid Bandung indhibat
Lagi Tidur pas solo bivac
Keesokan harinya, kami semua di bangunkan pake TOA dan bom-bom gitu untuk menunaikan shalat tahajud. dan bagian yang paling melankolis ada disini nih… sebelumnya kami semua dibekali sebuah kertas yang didalamnya harus diisi dengan Curahan hati kita. Curhat kepada Tuhan dan Curhat kepada orang tua. Kertas ini diisi usai melaksanakan shalat tahajud dan gue menuliskan semuanya sejujur-jujurnya.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
ini bukan kertas gue, gatau pnya siapa, tiba2 nemu di file foto -_-v
“Sarapan apa ya pagi ini?” itulah sekilas tentang jeritan pilu hati gue yang meledak saat itu. tak lama kemudian usai perut gue meronta-ronta kelaparan , sarapanpun siap dihidangkan. Hmm… ciamik juga ya mamam pagi di hutan dengan diiringi nyanyian alam. ditambah lagi makanannya enak, sayur sop yang masih anget-angetnya. bathin gue sambil tersenyum.
Ternyata, saat itu adalah senyum gue yang terakhir, karena selanjutnya gue udah ga bisa lagi tersenyum. gimana bisa? makan dikasih waktu selama 5 menit. makannya itu secara berkelompok pake wadah gitu. daaaaan, makannya ga pake tangan sendiri. tapi, pake tangan orang lain. bahasa gaulnya saling menyuapi satu sama lain.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Main suap-suapan, romantis kan? ;;) kiwkiw
Setelah 5 Menit berlalu dan makanan belum pada habis, apa yang terjadi? semua makanan dicampur menjadi satu. diaduk sama rata, dicampur pake kuah madu dan harus habis! selain itu ga boleh dimuntahkan juga. gue bener-bener ga suka bagian ini, gimanapun juga pas gue mencicipinya satu sendok, gue udah langsung mual pengen muntah. rasanya mirip kaya sup asparagus yang dicampur dengan gula merah satu kontainer.

Makanan ter-absurd yang pernah masuk ke kerongkongan gue secara paksa adalah sayur sop kuah madu. rasanya nehi nehi bengeut. yang makan makanan ini wajahnya langsung otomatis jadi jelek karena menahan muntah. hahahaha

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Sayur sop kuah madu
Usai sarapan dan melawan ketabahan bersama sayur sop kuah madu. kami semua melakukan aktivitas olahraga bersama-sama yang dilanjutkan dengan beberapa permainan games seru yang sampai pada akhirnya kami semua pulang ke Asrama lagi. yuhuuuu kangen kasur. fikir gue saat itu

Sekilas… tentang suasana permainan….

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Badar Game
Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Lupa lagi nama Gamenya -_-v
Disisi lain, berkat peristiwa ini, gue jadi ngerasa beruntung punya kenangan seperti ini. karena setelah acara indhibat ini, kawasan Cijungle dilarang untuk dijadikan kawasan perkemahan. karena masih banyaknya ranjau, dan hewan-hewan yang bisa membahayakan.

Selain itu, suka dipake latihan tentara juga. berarti sekolah gue adalah satu-satunya sekolah yang pernah menyelenggarakan kegiatan kayak gini di Cijungle sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Yeaaaaah.. *jingrak2 di aspal*

Oh, iya… satu hal yang bikin so sweet pas pulang ke asrama. ternyata secara diam-diam pihak sekolah menghubungi orangtua murid sebelumnya. jadi kami semua dikejutkan dengan  kedatangan orangtua murid ketika berada di asrama. tangis haru temu kangen menjadi soundtrack lagu saat itu. jadi ikut berderai air mata, meski saat itu tidak ada yang kutemui karena orangtuaku berhalangan.

Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Temu Kangen Anak Asrama dan Ibunya
Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Angkatan 01 Ikhwan Smk pasca Indhibat
Smk Daarut Tauhiid Indhibat Bandung
Angkatan 1 Perempuan pasca Indhibath
Cukup sampai disini ceritanya, nanti disambung lagi dengan cerita nostalgia yang lainnya hehehe Salam Persohibloggeran dari Bandung 🙂