Melihat Bagaimana Seharusnya Pria Bertindak Di Film Cinta Laki – Laki Biasa

Widyaherma.com – Di penghujung tahun 2016, tepatnya pada tanggal 1 Desember 2016. Starvision Plus bersama Asma Nadia kembali merilis sebuah film drama romantis dengan judul Cinta Laki – Laki Biasa. Film yang memiliki durasi 115 menit ini diperankan oleh para aktor dan aktris terkemuka seperti Velove Vexia, Deva Mahenra, Nino Fernandez dan segenap artis senior lainnya.

Film yang diadaptasi dari Novel Asma Nadia ini memang menceritakan tentang kisah drama cinta luar biasa seorang lelaki biasa yang mencintai seorang wanita dari kalangan atas. Meskipun begitu, film ini diracik dengan sangat menyenangkan oleh selingan canda yang kerap dibawakan oleh Tolle Syukur ( Muhadkly Acho )

Secara singkat, kisah cinta dimulai saat Nania ( Velove Vexia ) melakukan kerja praktek lapangan untuk pembangunan rumah sederhana. Saat itu, Nania bertemu dengan Rafli ( Deva Mahenra ) sebagai mentornya. Mulailah timbul benih – benih kekaguman dalam diri Nania terhadap sang mentor. Namun, perasaan tersebut Nania pendam begitu saja.

Tanpa terduga ternyata Rafli, sang mentor juga menaruh perasaan yang sama pada Nania. Akan tetapi, Rafli merasa tidak percaya diri untuk mengungkapkan perasaannya. Mengingat bahwa Nania berasal dari kalangan atas sedangkan dirinya menyadari bahwa dirinya hanya laki – laki biasa. Selain itu, Rafli juga tidak percaya diri karena Nania memiliki kedekatan dengan seorang dokter bernama Tyo Handoko ( Nino Fernandez )

Jujur, film ini cukup recommended menurut Widya karena telah berhasil menyuguhkan drama realitas yang dibalut dengan apa adanya. Tanpa unsur yang dipaksakan. Dalam beberapa bagian, film ini memang sesekali menyuguhkan drama romantika berupa kata – kata gombal yang membuat diri ini terpana menyaksikannya. Maklum, widya memang jarang banget nonton film drama tapi drama yang satu ini memang ga layak untuk dilewatkan sih. Hehehehe

Melihat bagaimana seharusnya pria bertindak di film Cinta Lelaki Biasa, apa saja?

1. Tidak sembarangan dalam mengungkapkan cinta

Ya, Rafli memang menyukai Nania namun ia tidak serta merta mengungkapkannya dengan semena – mena. Karena bagi Rafli sendiri perasaan cinta adalah sesuatu yang teramat sakral dan penuh pertanggungjawaban. Cinta itu hanya untuk orang – orang yang siap berkomitmen. Dan cinta hanya diungkapkan apabila telah siap dengan segala jenis pertanggungjawabannya termasuk menghalalkannya.

2. Bertindak apa adanya

Dalam suatu adegan, ada bagian dimana Rafli membawa pete saat berkunjung ke rumah Nania. Selanjutnya hal tersebut dinilai menjadi sesuatu yang mengherankan bagi keluarga Nania. Mengingat bahwa keluarga Nania terdiri dari orang – orang yang bermateri.

3. Bersikap tegas dan penuh percaya diri

Saat Rafli diinterogasi oleh keluarga Nania terkait keinginannya untuk menikahi Nania. Rafli dengan penuh percaya diri dan tanpa ragu menjawab setiap bait pertanyaan yang dilontarkan oleh ayah Nania dan kakak ipar Nania.

4. Bertanggungjawab

Ada adegan dimana Nania mengalami kecelakaan yang manakala kecelakaan tersebut mengakibatkan Nania lumpuh dan hilang ingatan. Bahkan Nania sendiri tidak mengingat keluarga, suami dan dirinya sendiri. Akan tetapi, Rafli senantiasa menemani Nania dan memantau kondisi serta perkembangan Nania di balik pintu.

5. Mau bersabar

Dalam kondisi Nania yang mengalami kelumpuhan dan hilang ingatan, Rafli bisa saja meninggalkan dan melupakan Nania begitu saja. Namun, kesabaran yang terpendam dalam diri Rafli membuat dirinya untuk terus bersabar menghadapi kemelut kehidupan.

Ia juga bahkan mau bersabar serta berusaha untuk mengembalikan ingatan Nania seperti semula. Dimulai dari mengenalkan hal – hal yang mengingatkan Nania dengan kehidupannya di masa lalu.

6. Rela berkorban demi sosok yang dicintai

Meskipun hanya menyandang gelar D3 saja, Rafli adalah sosok pekerja keras yang benar – benar konsisten dengan apa yang diupayakannya. Terbukti walau hanya memiliki pekerjaan sebagai kepala mandor saja, Rafli dapat membeli rumah yang diimpikannya. Hal ini membuktikan bahwa seorang laki – laki hendaknya tak pantang untuk berusaha.

Namun disisi lain, saat kondisi kesehatan Nania belum menunjukan ke arah yang lebih baik di rumah sakit. Rafli harus merelakan rumahnya dijual demi kesembuhan Nania. Selain itu, Rafli juga rela berkorban merelakan Nania pergi ke Jerman saat mengetahui bahwa Nania belum bisa mengingat semua memori dalam otaknya.

7. Siap menanggung seluruh konsekuensi

Sebuah komitmen tentu tidak terlepas dengan yang namanya konsekuensi. Begitu halnya saat memilih untuk mencintai seseorang. Rafli tahu dengan segala konsekuensi yang terjadi bila menikah dengan Nania. Mengingat bahwa dirinya hanyalah laki – laki biasa.

Baca juga : [ REVIEW FILM ] One Piece Dari Manga Ke Layar Lebar

Namun, hal itu tidak menjadi alasan bagi Rafli untuk berhenti mencintai Nania. Meskipun itu berarti Rafli harus menghadapi perlakuan yang berbeda dari mertuanya atau orang tua Nania. Dan disalahkan atas segala kejadian buruk yang menimpa Nania. Diremehkan bahkan direndahkan.

Bahkan Rafli justru selalu berfikiran positif dan menganggap bahwa perlakuan mertua terhadap dirinya sebagai bentuk dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

Nah, itu dia cerminan 7 sikap yang seharusnya dilakukan seorang pria. Semoga semakin banyak film beraura positif yang sarat akan hikmah. Yuk, sama – sama memetik hikmah di film Cinta Laki – Laki Biasa. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending Posts

Edit Template

© 2024 Created with by Widya Herma