Terpikat Keunikan “Rumput”, Grup Band Keroncong Asal Amerika Utara – Musik keroncong adalah salah satu warisan berharga yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun, warisan ini seringkali terlupakan dan tergantikan oleh musik – musik modern yang kini sudah banyak mendominasi. Untuk itu, Paris Van Java mengadakan event bertajuk “The Sound of Keroncong 2017” pada tanggal 16-20 Agustus di Amphitheater Sky Level Garden.

Dalam event ini, turut dihadirkan grup band keroncong asal Amerika yang tak lain dan tak bukan adalah Rumput. Jujur, ini kali pertama Saya menyaksikan pertunjukan musik keroncong. Dan yang lebih mencengangkan lagi, musik keroncong khas Indonesia ini dibawakan oleh Rumput yang notabene merupakan grup band keroncong asal Amerika Utara.

Kehadiran Rumput memang harus benar – benar diapresiasi. Pasalnya, Rumput bisa dibilang satu – satunya grup band keroncong yang berasal dari Amerika Utara. Selain hadir di event The Sound of Keroncong 2017, sebenarnya Rumput pernah beberapa kali ikut serta dalam kompetisi maupun festival musik. Misalnya tampil di event Shadow Ballads pada bulan April 2016 silam.

Orkes keroncong rumput asal Amerika Utara

Kemudian Rumput juga pernah berhasil masuk ke babak final dalam kompetisi “The Neo-Traditional” di bulan Agustus 2016. Kini Rumput tergabung dengan komunitas orkestra dibawah naungan University of Richmond, Virginia bersama “Gamelan Raga Kusuma”

Sungguh banyak hal menarik yang didapat saat menonton pertunjukan rumput di Paris Van Java. Saya benar – benar melihat bagaimana Hannah Standiford, vokalis dari Rumput menyanyikan lagu keroncong seperti Es Lilin, Bengawan Solo, Walang Kekek dan lagu – lagu lainnya dengan cengkok yang luar biasa seperti aslinya. Pernah terlintas bagaimana seorang warga negara asing menggunakan cengkok khas jawa? Kira-kira seperti itu pemandangan yang saya lihat di event The Sound of Keroncong 2017.

Personil “Rumput”

Baca: Peluang Memperluas Networking di Event Business Networking Bandung

Saat sesi tanya jawab, ternyata Rumput berlatih musik keroncong baik dari segi vokal maupun musiknya tanpa bantuan seorang praktisi. Jadi, sebelumnya memang rumput belajar semuanya otodidak. Bayangin aja betapa luar biasanya perjuangan mereka. Mereka tentu harus mempelajari bahasa dari lagu, terus mempelajari cengkok atau karakteristik suara musiknya belum lagi nada-nadanya.

Terima kasih Rumput, kalian telah membawakan lagu – lagu keroncong dengan sangat baik. Kalian luar biasa!