Belajar dari Teh Indari Mastuti, Pendiri Indscript Creative – Perjalanan menuju angka 13 tahun tentunya bukanlah perjalanan singkat. Pastinya ada tangis, tawa dan tetesan air mata didalamnya. Namun, dalam memulai itu semua, Teh Indari Mastuti selalu berpegang teguh dengan apa yang diyakininya, yaitu keyakinannya terhadap komitmen untuk menjalankan Indscript Creative. Hingga tanpa terasa, buah dari keyakinannya itu mampu mempertahankan Indscript hingga detik ini, di perjalanannya yang menuju angka 13 tahun.
Pada kenyataannya, saya bukanlah saksi dari perjalanan awal Indscript. Akan tetapi, saya seperti merasakan langsung atmosfir yang dialami Teh Indari Mastuti saat berkesempatan bertemu dengan beliau di acara IIDN – Indcsript Creartive Blogger Meet up di Kantotr Indsctipr yang berlokasi di Jln. Moch Toha , PLN Dalam No. 1/203 D, Bandung pada 10 Februari 2020.
Bisa dibilang, beliau adalah sosok yang super humble dengan aura positif yang memancar. Kalau ketemu orang-orang seperti ini, bawaannya happy, semangat dan optimis. Di Blogger GaTehring yang diadakan 10 Februari 2020 kemarin, beliau menceritakan sepak terjang dalam membangun Indscript Creative.
Jadi, Indscript Creative ini lahir karena didasari keinginan terdalam untuk menjadi jalan produktifitas bagi perempuan yang suka menulis khususnya. Mengingat begitu banyak perempuan – perempuan Tangguh diluar sana, yang sangat ingin berkarya. Tapi terhalang, entah karena keterbatasan rasa percaya diri, ketidaktahuan langkah pertama untuk memulai dsb.
Kenapa harus produktif menulis?
Karena Teh Indari Mastuti sendiri sudah banyak merasakan manfaatnya. Beliau adalah sosok penulis yang mulai menulis sejak jaman sekolah. Semuanya bermula dari tulisan diary alias curahan hati. Lambat laun mulai merambah ke bidang kepenulisan dengan tema lainnya. Meski harus bela-belain nulis di mesin ketik, Teh Indari Mastuti tak pernah kenal lelah.
Pengalaman paling mengesankan, adalah saat tulisan yang beliau kirimkan ke redaktur koran berhasil diterima dan dimuat. Beliau menuturkan, untuk pertama kalinya beliau diapresiasi dengan nominal Rp. 150.000 yang mana nominal tersebut besar sekali di tahun 90-an.
Selain itu kemampuan menulis juga membawa nama Teh Indari Mastuti sebagai sosok yang dikenal teman-temannya dan para guru. Terbukti, sejak jaman sekolah, Teh Indari Mastuti kerap kali dipercaya untuk mewakili sekolahnya dalam lomba karya tulis.
Seiring perjalanan sekolah yang berlalu, kemampuan menulis justru menghantarkan Teh Indari Mastuti untuk berkarir lebih baik lagi, hingga sampai menempati jabatan sebagai seorang Marketing Communication di perusahaan ternama, yang mana pengalaman tersebut membawanya untuk berkeliling Indonesia.
Selanjutnya Teh Indari Mastuti memilih melanjutkan perjalanan hidupnya dengan menikah dan akhirnya melepas karirnya sebagai seorang Marketing Communication, itulah yang kemudian menjadi cikal bakal untuk mendirikan Indscript. Selain untuk mempertahankan produktifitasnya, pun agar dapat merangkul para perempuan Tangguh di luar sana untuk tetap produktif menulis.
Tak dapat dipungkiri bahwa yang dibutuhkan setiap orang adalah kesempatan. Adanya Indscript seperti menjadi jalan kesempatan untuk berkarya bagi banyak perempuan. Dikarenakan banyaknya antusias terhadap Indscript, kemudian Teh Indari Mastuti mempartisi ke dalam beberapa grup IIDN ( Ibu-Ibu Doyan Nulis ), Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) dan Emak Pintar.
Apa saja yang didapat dari Blogger Gathering IIDN Blogger Meet up?
Intinya adalah dua, pengalaman dan kesempatan.
Pengalaman berharga yang tak ternilai ini bisa saya dapatkan semenjak mengikuti IIDN Blogger Meet Up, makin istimewa karena diceritakan langsung oleh Teh Indari Mastuti. Jadi ngerasa termotivasi banget untuk berkarya lebih baik lagi. Disamping itu, dapat insight menarik tentang bagaimana mengatasi writer’s block. Karena kenyataannya, kondisi ini seringkali dialami penulis. Yang ga jarang berakhir dari surutnya minat penulis untuk berkarya.
Nah, kalau kesempatan yang dimaksud adalah kesempatan untuk mengunjungi serta meliput langsung kantor IIDN Creative. Takjub banget kalau kantornya homy banget, setelah ditanya apakah Teh Indari Mastuti, “Apakah ada niatan untuk memisahkan antara lokasi kantor dan rumah pribadinya?” beliau menjawab “Gak, karena kantor ini berkonsep Small Company, High Income”
Baca: 6 Tips dan Cara Menggaet Inspirasi Menulis ala Widya Herma
Luar biasa optimisnya, memang jawaban yang keluar dari sosok yang inspiratif, akan bikin kita terkesima saat mendengarnya. Selayaknya kantor, terdapat beberapa komputer yang digunakan oleh karyawan teh Indari Mastuti. Dan yang menyita perhatian adalah piagam-piagam yang ditempel di dinding. Piagam-piagam tersebut adalah saksi dari karya yang ditelurkan oleh Teh Indari Mastuti.
Disamping itu, ada juga buku-buku terbitan Indscript Creative Bersama dengan mesin cetaknya. Wah, ternyata kantornya sangat produktif banget. Space manapun di rumahnya, sangat tertata dan dimanfaatkan dengan baik. Bahkan di temboknya, didekorasi dengan hiasan yang ga bikin mata sepet wkwwk kantor idaman banget pokoknya hehe
Itulah pengalaman berkesan yang didapat dari acara IIDN Blogger Meetup, Next nya sih berharap event kaya gini bisa terus diadakan, agar teman-teman penulis lainnya juga bisa mendapatkan pengalaman dan kesan menyenangkan, persis seperti yang saya dapatkan sekarang.
1 Comment
Seru ya teh Widya acaranya, jadi bisa belajar banyak tentang menulis dan bisnis.