Cerita Perjalanan Menyusui dari Ibu yang Tak Sempurna – Ada satu kutipan favorit, yang pada akhirnya mengubah perjalanan cerita menyusui saya selamanya. Mengubah cara pandang saya tentang bagaimana menjadi ibu yang seharusnya, yaitu ibu yang menyadari ketidaksempurnaannya.

 

“Ibu yang sempurna itu tidak nyata, karena ibu yang sebenarnya, tidaklah sempurna.” – Unknown

 

Tak terasa sudah 15 bulan lamanya, saat saya menulis tulisan ini, menjadi seorang ibu menyusui dengan pengalaman yang luar biasa. Tak bisa terungkapkan oleh kata-kata, saya menyadari ada banyak hal yang tak jarang membuat air mata mengalir deras saat saya menjadi seorang ibu.

 

curhat pejuang asi

 

Saya sadar bahwa saya terlalu memaksa, terlalu berkehendak dengan apa yang tidak bisa saya berikan pada Dzikra, anak pertama saya yang menggemaskan.

 

Perjalanan Menyusui 1-3 Bulan Pertama

Di 3 bulan pertama menjadi ibu menyusui, saya harus menerima bahwa saya Lelah dan tidak terbiasa. Saya merasakan baby blues, saya kehilangan jati diri, saya merelakan banyak hal yang saya impikan. Saya rindu bahkan untuk sekedar “tidak terburu-buru” di kamar mandi.

 

cerita ibu asi
Anakku adalah anugerah terindah

 

Baca: Mengalami Baby Blues Pasca Melahirkan Anak Pertama

Disamping itu, saya yang juga mengalami anemia, masih harus terjaga tanpa jam tidur yang teratur, pun dengan rasa sakit yang saya terima pasca melahirkan, karena saya mengalami belasan jahitan.  Ditambah, Saya juga mengalami Breast Engorgement yakni kondisi dimana payudara membengkak akibat ASI berlebih yang tidak dikeluarkan. Alhasil, saya merasakan sakit dan demam saat menyusui si kecil, Dzikra.

 

Perjalanan Menyusui 4 – 6 Bulan

Menuju 4 bulan menyusui, saya harus terima… bahwa saya harus memilih. Antara bekerja atau menetap sebagai ibu rumah tangga seutuhnya. Pilihan yang sebenarnya tidak pernah saya pikirkan, bisa hadir sebagai bentuk dari kesulitan lain di hidup saya.

Saya memutuskan untuk tetap bekerja dan Dzika saya bawa ke tempat saya bekerja. Sungguh focus saya saat itu terganggu… antara harus intens dalam menyusui, sementara masih banyak yang harus saya kerjakan.

Dan Ketika ingatan saya menjelajah Kembali pada kenangan itu, betapa melelahkannya.. mengajak dzikra berpergian antara tempat tinggal kami di Baleendah menuju Arcamanik sejauh 16,7 km, tempat saya bekerja. Sungguh saya merasa bersalah telah membuat Dzikra kelelahan.

Baca: Suka Duka Menjadi Working Mom

Kiranya hanya 1 bulan, saya menyanggupi diri sebagai ibu bekerja yang membawa anaknya ke tempat kerja, hingga akhirnya menuju bulan ke 5, saya dan suami memutuskan untuk mengontrak rumah di dekat tempat kerja dan menitipkan Dzikra di Daycare dekat tempat kerja.

 

pengalaman menyusui bayi

 

Menjadi ibu yang secara unplanned harus stock ASIP, tentunya membuat saya tertekan. Padahal saya lebih nyaman dengan direct breastfeeding. Rasanya, ego saya begitu memaksa sampai akhirnya tak jarang malah membuat saya stress dan cenderung sensitif. Alhasil, asi perah yang bisa dihasilkan tidak banyak, padahal Dzikra saat itu sedang mengalami masa-masa growth spurt.

Tak ingin menyerah karena keadaan, saya berusaha untuk tetap stock ASI, walaupun itu harus mengorbankan jam tidur saya, karena saya melakukannya tengah malam. Jadi bisa dibilang, saya kejar-kejaran dengan stock ASI yang harus saya sediakan.

Begitu keukeuhnya tekad saya agar Dzikra bisa ASI Ekslusif, padahal suami pun tidak memaksa saya untuk ASI Ekslusif sampe 6 bulan. Cukup lakukan semampunya saja. Suami saya mengatakan hal tersebut karena tak tega dengan kondisi saya.

Ketika saya melihat suami begitu khawatir, saya justru lupa melihat ke dalam diri saya sendiri. “Apa sih yang sebenarnya dikejar?” pertanyaan itulah yang menghampiri. Hingga akhirnya jawabannya, saya dapatkan di bulan ke lima masa menyusui.

Saya sakit types hampir 14 hari. Awalnya terasa seperti demam biasa, namun saya memaksa ingin tetap menyusui seperti biasanya. Padahal badan saya saat itu terkulai lemas dan kepala pun ikut pusing luar biasa. Yang terjadi, Kesehatan saya dari hari ke hari tak kunjung sembuh, kemudian saya pun mengalah.. saya merelakan Dzikra meminum ASI dengan stok ASI yang dimiliki.

Tak lama kemudian stok ASI pun habis, sedangkan kondisi tubuh saya tak kunjung membaik. Akhirnya dengan berat hati, Dzikra pun minum susu formula. Rasa bersalah itu benar-benar menghantui saya, tak hentinya saya menangis kala itu.

Beruntungnya, suami dan mama mertua menyemangati, bahwa “Tidak harus memaksakan diri untuk ASI Ekslusif. Saya sudah benar-benar melakukan yang terbaik.” Mendengar kata itu, air mata saya berlinang.. tangis haru terhadap kepedulian orang-orang di sekitar membuat saya merasa lebih baik. Padahal orang-orang disekitar saya, termasuk mama mertua pun tidak pernah menuntut saya untuk ASI Ekslusif.

Setelah saya benar-bener melepas ego dan merasa ikhlas, saya pun akhirnya bisa sembuh dari types dan merasa jauh lebih bahagia dari sebelumnya.

Dari pengalaman 6 bulan pertama menyusui. Menurut saya, ada begitu banyak tantangan yang mungkin akan dihadapi seorang ibu menyusui

 

Tantangan Internal

  • Terlalu idealis dan ambisius dalam menyusui
  • ASI Sedikit
  • Puting payudara lecet
  • ASI tidak bernutrisi
  • Ketika kondisi Kesehatan sedang tidak baik
  • Anemia
  • Stress
  • Harus Stok ASIP untuk Working Mom khususnya
  • Dsb

Tantangan Eskternal

  • Dituntut mertua untuk ASI Ekslusif
  • Ekspetasi orang-orang sekitar
  • Memiliki tanggung jawab pekerjaan, working mom khususnya
  • Dsb.

 

Dari tantangan-tantangan diatas, sebenarnya 90% tantangan yang saya hadapi berasal dari dalam diri sendiri. Disadari atau tidak, tantangan-tantangan tersebut seringkali mempengaruhi Kesehatan mental dan fisik bagi seorang ibu menyusui.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar bisa lancar dalam menyusui. Inilah tips agar lancar menyusui versi saya semoga menginspirasi para ibu menyusui diluar sana.

 

8 Tips Lancar Menyusui Minim Drama & Derita

  • Bahagia

Seorang busui pastinya harus menjadi pribadi yang Bahagia. Karena kebahagiaan akan bermuara pada kelancaran saat menyusui

 

  • Hidup tanpa memaksakan kehendak

Seorang ibu pastinya ingin selalu memberikan yang terbaik dan sempurna untuk anak. Tapi perlu diketahui bahwa seorang ibu juga manusia yang memiliki batas kemampuannya masing-masing.

 

  • Makan makanan yang disuka

Pastinya, ada saat dimana seorang ibu menyusui ingin menyantap makanan yang disukainya. Saya pun seperti itu buibu… meski sederhana, sesederhana makan makanan yang disuka, itu insyaAllah 100% mujarab buat meningkatkan hormon kebahagiaan.

 

  • Minta dukungan suami dan orang- orang tersayang

Dukungan atau support system dari orang-orang sekitar, adalah hal terpenting yang perlu dimiliki oleh seorang ibu menyusui. Manfaatnya agar Kesehatan mental tetap terjaga.

 

  • Hindari melakukan social comparison

Setiap ibu, memiliki track perjalanan yang berbeda. Diluar sana, tentu saja ada yang berhasil melakukan ASI Ekslusif, tapi Ketika kita gagal melakukannya juga. Bukan berarti kita harus melakukan social comparison atau membanding2kannya dengan diri kita. Yang jelas-jelas jadi pemicu minder, bersalah dsb

 

  • Filter sosial media dari hal yang toxic

Hal-hal yang toxic, bisa aja berseliweran di timeline sosial media tanpa sengaja. Maka, hanya filter hal yang baik saja, caranya unfollow yang tidak perlu dan follow yang inspiratif aja. Jika hal toxic datang dari pertemanan, bisa pilih opsi mute tanpa harus mengunfollow.

 

  • Me time

Ibu menyusui juga butuh me time, maka luangkan waktu untuk me time dan melakukan hal yang disukai meski itu hanya 1-2 jam saja. Yang terpenting cukup untuk membuat perasaan lebih Bahagia. Me time bisa dengan streaming film yang disukai, ngeblog, edit foto dsb.

 

  • Penuhi kebutuhan ASI Bernutrisi saat menyusui

Di awal saya menyusui, ASI saya benar-benar sangat berlimpah. Jujur, itu bikin terlena juga, Ketika ASI melimpah.. jadi menganggap bahwa suplemen itu tidak perlu. Padahal suplemen itu penting, karena setiap tetes ASI itu adalah wujud lain dari kasih sayang ibu untuk buah hati tercinta.

 

 

cerita perjuangan menyusui

 

 

Beberapa bulan terakhir ini, saya rutin mengonsumsi produk Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk kebutuhan ASI berkualitas selama masa menyusui. Walau seharusnya, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold ini saya konsumsi sejak hamil, tapi tidak apa-apa.. yang penting berbenah diri untuk memberikan nutrisi terbaik hihihi

 

Kenapa pilihan suplemen menyusui saya jatuh pada Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold?

Karena saya melihat misi mulia dari Kalbe Blackmores Nutrition, turut mendukung World Breastfeeding Week yang jatuh pada bulan Agustus dan sudah bermitra sejak 2017 dengan Bumi Sehat Foundation.

 

Kerjasama Blackmores dengan Bumi Sehat Foundation
Kerjasama Blackmores dengan Bumi Sehat Foundation

 

Yang mana, secara berkelanjutan sudah menjadi jalan kebaikan bagi banyak ibu hamil dan menyusui dalam memenuhi gizinya, yakni dengan membagikan 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding setiap tahunnya, di Klinik Bumi Sehat yang tersebar di 3 kota, yaitu Denpasar, Aceh dan Papua.

 

vitamin ibu menyusui

 

 

Dengan adanya Kerjasama Blackmores dengan Bumi Sehat Foundation tersebut, saya melihat banyak yang telah merasakan manfaat dari Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding, maka saya juga akhirnya memilih Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding sebagai suplemen saya. Selain itu, alasan lain saya memilih Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding juga karena kandungan dan manfaat yang dimilikinya. Yaitu mengandung 17 nutrisi esensial yang penting seperti:

 

  • Tinggi asam folat agar terhindar dari resiko anemia
  • Tinggi kalsium untuk pertumbuhan tulang gigi anak, dan mencegah osteoporosis pada ibu
  • Zat besi terbaik yang tidak menimbulkan konstipasi (gangguan pencernaan), serta membantu menjaga energi ibu agar tidak mudah sakit
  • Omega 3 / DHA untuk pertumbuhan otak dan mata buah hati, ga bikin mual dan tidak berbau saat dikonsumsi
  • Vitamin dan Mineral untuk nutrisi ibu menyusui

 

Udah seperti to-do-list aku sehari-hari, biasanya aku konsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold, abis sarapan dan nanti makan siang. Cukup 2x sehari.

Anyway, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold punya 3 varian botol yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, ada yang isinya 60 kapsul, 120 kapsul dan 180 kapsul.

 

suplemen ibu menyusui

 

Harga Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold :

– Blackmores Pregnancy Breast Feeding Gold (60 Soft Capsule) Rp 165.000

– Blackmores Pregnancy Breast Feeding Gold (120 Soft Capsule) Rp 307.500

– Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold (180 Soft Capsule) Rp 446.250

 

Tempat Membeli Produk Blackmores :

Produk Blackmores bisa didapatkan di E-commerce : Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee

Tips: Pastikan membeli di toko online terpercaya atau official store nya.

 

Untuk ukuran sebuah suplemen dengan banyak manfaat, menurut saya Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding ini terjangkau banget. Untuk kemasan yang 60 soft capsule nya aja bisa habis dalam waktu 30 hari, jika rutin konsumsi 2x/hari. Jadi selama itu sebenarnya kita bisa nabung buat beli suplemennya buibu.. hehehe

 

cerita tentang pejuang asi
My love, My Family

 

Kalau mau lebih hemat lagi sih, mending beli yang isinya 180 soft capsule sekalian, lebih hemat.. 50ribu an kalau dibanding harus beli 3 botol blackmores yang ukuran 60 soft capsule.

Jadi pastikan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk selalu dikonsumsi mulai dari sejak masa kehamilan, karena ASI Bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa.

 

Informasi produk:

Website : blackmores[dot]co[dot]id

Instagram : @blackmoresid