Ketika literasi keuangan di generasi sebelumnya kurang memadai, maka generasi selanjutnya akan sangat beresiko menjadi generasi sandwich atau sandwich generation. Sandwich Generation adalah seseorang yang menanggung beban tiga generasi, yakni orang tua, dirinya sendiri, dan anaknya.
Meskipun saat ini belum ada data pasti terkait jumlah sandwich generation di Indonesia, namun jika mengutip informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Statistik Penduduk Lanjut Usia 2017. Beberapa sumber biaya penghidupan seorang lansia, diantaranya:
- 77,82% ditopang oleh anggota rumah tangga (ART) yang bekerja
- 14,97% berasal dari kiriman uang atau barang
- 6,46% berasal dari dana pensiun
- 0,76% dari investasi
Melihat dari statistic diatas, sudah bisa dipastikan bahwa jumlah generasi sandwich di Indonesia mencapai angka lebih dari 70%, itu artinya generasi sandwich termasuk golongan yang mayoritas di Indonesia. Sebenarnya ada beberapa kategori dari sandwich generation itu sendiri, diantaranya:
- The Open Face Sandwich Generation
Generasi sandwich yang terlibat dalam biaya perawatan lansia
- The Club Sandwich Generation
Generasi sandwich yang berusia 30-40 tahunan dan terhimpit diantara kehadiran anaknya yang masih muda, orang tua yang lansia serta kehadiran kakek dan neneknya.
- Generasi Sandwich Traditional
Generasi sandwich yang berusia 40-50 tahun dimana mereka berada diantara orang tua yang lansia serta anak-anak yang membutuhkan dukungan finansial. Biasanya disaat ini, anak akan lebih banyak membutuhkan biaya seperti kebutuhan kuliah dsb
Solusi untuk Sandwich Generation
Memahami bahwa kondisi sandwich generation ini adalah kondisi yang tidak bisa dengan mudah dihindari, maka solusi apa sih yang kira-kira dibutuhkan oleh para sandwich generation ini? Menurut saya ada dua opsi yang bisa dilakukan:
1. Meningkatkan jumlah pendapatan
Caranya bisa dimulai dengan mencari pekerjaan tambahan yang dapat dilakukan di luar hari kerja, atau bisa juga dengan menambah jam kerja seperti lembur dsb. Mungkin jika kondisinya memungkinkan bisa mencoba mencari pekerjaan yang bisa memenuhi angka cukup.
2. Melakukan investasi
Untuk bisa mulai berinvestasi, seorang sandwich haruslah melakukannya dengan cara:
- Berinvestasi sesuai kemampuan
- Mulai dari produk investasi yang paling kamu pahami
- Berinvestasi dengan goals bukan asal-asalan
- Berinvestasi di tempat yang terjamin legalitasnya
Ada beberapa saran sebelum memilih instrument investasi untuk para sandwich generation, yang pertama, jika kamu orang yang suka risiko, bisa mulai berinvestasi dalam bentuk saham. Namun jika kamu tidak menyukai risiko bisa investasi ke produk dengan pendapatan tetap seperti deposito, obligasi.
Baca: Cobain Tools Financial Checkup Yuk! Tools Gratis Untuk Analisa Keuangan Sebelum Terlambat
Perlu diperhatikan juga, kamu perlu hati-hati bahwa ada juga instrumen obligasi pendapatan tetap yang dimiliki corporate, sehingga apabila suatu waktu corporate mengalami kebangkrutan atau gagal bayar karena kondisi perusahaan yang tidak stabil, maka mereka yang membeli obligasinya juga akan terdampak risikonya. Lain halnya jika obligasinya milik pemerintah, maka kecil kemungkinan risiko kebangkrutannya.
Berinvestasi Nyaman All in One di Satu Genggaman
Di tengah pergelutan dalam memilih produk investasi yang sesuai, terkadang selain tekad yang kuat untuk berinvestasi, seringkali sandwich generation juga dihantui kekhawatiran dalam memilih tempat investasi yang aman dan nyaman. Karena pastinya hal tersebut didominasi berita yang berseliweran mengenai investasi bodong.
Maka dari itu, saya punya rekomendasi yang tepat untuk kamu yang juga ingin meraih tujuan finansialmu bersama Investasiku. Yap, jadi Investasiku merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh PT Mega Capita Sekuritas yang merupakan bagian dari CT Grup yang dimiliki oleh bapak Chairul Tanjung. Hmm.. kalau bicara tentang sosok Chairul Tanjung, pastinya sudah banyak yang kenal dong ya.
Benefit Berinvestasi di Aplikasi Investasiku
- Sistem membership
Tergabung dalam sistem membership single key to unlock CT-Corp Ecosystem
- Point
Jadi setiap bertransaksi saham, obligasi atau reksadana, kamu akan mendapatkan poin dimana 1 poin itu 1 rupiah dimana poin ini bisa digunakan untuk membeli kembali saham, obligasi atau reksadana
- Coupon
Kupon potongan belanja bikin kamu hemat belanja
- Layanan Eduvest
Layanan eduvest untuk belajar mengenai produk investasi
Cara Registrasi Aplikasi Investasiku
- Langkah pertama, kamu bisa mulai mendowload aplikasi Investasiku di Playstore secara GRATIS!
- Selanjutnya isi data diri secara lengkap kemudian klik sign up, kemudian kamu hanya perlu menunggu kode OTP yang dikirimkan melalui SMS, lalu masukan kode OTP yang kamu dapatkan.
- Setelah itu, kamu bisa mulai berinvestasi dengan mengirimkan foto KTP, dilanjutkan mengisi formulir untuk pembukaan rekening
Nah, jika kamu telah melalui tahapan diatas, kamu hanya perlu melakukan serangkaia verifikasi biometric untuk memastikan bahwa kamu real human, yaitu dengan mengirimkan foto diri. Pastikan pencahayaan baik dan latar jelas. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses menunggu email yang berisi RDN (Rekening Data Nasabah).
Selain memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk berinvestasi, uniknya lagi, aplikasi investasiku juga memberikan kode referral khusus kepada pemilik akun di Investasiku untuk bisa mendapatkan banyak poin yang nantinya bisa ditukar dengan hadiah menarik.
Teruntuk para sandwich generation diluar sana, semoga aplikasi Investasiku bisa menjadi solusi terbaik untukmu. Selamat mencoba!