Cara Menjadi Nasabah Bijak – Belum lama ini, ternyata saya menjadi target penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI. Kronologinya, penipu tersebut menghubungi nomor whatsapp admin Unicone Drink. Singkatnya, Unicone Drink adalah bisnis saya yang bergerak di bidang paket usaha minuman. Sewajarnya bagi sebuah bisnis untuk mencantumkan nomor kontaknya di instagram, maka nomor tersebutlah yang pada akhirnya menjadi sasaran penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI.
Penipu tersebut menghubungi saya dan mengatakan bahwa bank BRI saat ini ada penyesuaian tarif biaya administrasi. Untuk itu, saya diminta konfirmasinya apakah setuju untuk mengikuti kebijakan barunya dengan tarif 150ribu/bulan atau biaya tarif normal di Rp. 6500,-/bulan.
Untuk konfirmasinya sendiri, saya diarahkan ke sebuah laman website gratisan yang dibangun menggunakan wordpress. Dalam website tersebut, saya mendapatkan pilihan untuk konfirmasi biaya adminnya ke tarif baru atau tarif normal. Namun, saya tidak berani klik apapun, karena sudah sangat yakin bahwa ini penipuan.
Karena saya tidak klik apapun di website tersebut, akhirnya saya benar-benar diteror dong, di miscall berulang kali agar segera konfirmasi. Tapi tidak saya angkat teleponnya. Dan berulang kali juga penipu tersebut mengirim pesan whatsapp ke saya, agar segera konfirmasi via website, lalu mengisi kolom username dan password. Jujur, menurut saya metode penipuan ini sangat mudah ketebak, karena dari awal saja sudah menghubungi target secara agresif, belum lagi landing pagenya menggunakan platform gratisan.
Melihat dari pengalaman tersebut, saya jadi semakin menyadari bahwa metode penipuan dari waktu ke waktu, semakin berinovasi dan mengandalkan teknologi. Bahkan bapa dan mama mertua saya pun, pernah menerima surat yang dibuat dengan sangat meyakinkan, yang isinya bahwa mama dan bapa mertua saya itu baru saja menang undian. Senekat itu ya, sampe-sampe mau ngemodal buat biaya ongkos kirim dari alamatnya ke rumah mertua saya. Tak hanya itu, sekarang juga banyak penipu yang sudah mengandalkan facebook dan Instagram ads, lho.
Cara Menjadi Nasabah Bijak
Miris banget ya jika melihat kenyataan sekarang, tapi itulah yang terjadi hari ini. Penipuan di dunia maya semakin merajalela. Terlebih, mengungkap komplotan penipuan siber tentunya menjadi PR yang tidak mudah, karena mereka biasanya mereka tidak mengungkap identitas mereka.
Maka dari itu, untuk bisa terhindar dari beragam metode penipuan siber diluar sana, kita perlu melindungi diri dengan cara berikut:
- Tidak membagikan kartu identitas di dunia maya
Sangat tidak disarankan membagikan kartu identitas yang dimiliki ke dunia maya, seperti KTP, SIM, Paspor dsb mau apapun itu alasannya. Entah mau seru-seruan aja karena baru saja ganti KTP atau sejenisnya.
Karena meskipun kita sudah coret nomor identitasnya, bagi pelaku kejahatan yang sangat berniat, tentunya tidak akan sulit untuk membayar desainer grafis yang sudah ahli untuk menghilangkan coretannya. Ini salah satu insight yang saya dapatkan dari suami, karena kebetulan suami saya seorang desainer grafis.
- Tidak sembarangan membagikan nomor yang tertera di depan kartu ATM
Sedikit cerita, bahwa teman saya dulu pernah menjadi korban penipuan, jadi ceritanya teman saya ini owner online shop, suatu ketika dia mendapatkan konsumen yang katanya ingin melakukan pembayaran dengan kartu kredit, singkat cerita konsumen yang ternyata penipu ini mengatakan bahwa untuk pembayaran via kartu kredit, katanya membutuhkan nomor yang tertera di depan kartu ATM teman saya ini.
Teman saya pun mengiyakan dan memberikan nomornya tanpa curiga sedikitpun, tak berselang lama uang di ATM teman saya pun langsung raib tak bersisa. Ini jadi pelajaran banget ya, kalau nomor yang tertera di depan kartu ATM itu bukanlah nomor rekening yang bisa dibagikan begitu saja. Itu justru merupakan nomor kartu yang harus dijaga kerahasiaannya.
Baca: Promo Harbolnas Ternoda Diskon Fiktif dan Penipuan Online, Ini Tips Cerdas untuk Menghindarinya!
- Tidak memberikan kode OTP yang masuk ke smartphonemu pada siapapun
Pernah beberapa kali, tiba-tiba ada SMS maupun whatsapp yang isinya kode OTP. Lalu tak lama kemudian ada yang menghubungi dengan dalih meminta kode OTP itu untuk verifikasi bank dsb padahal sebenarnya orang tersebut mau membobol akun sosial media kita.
Gunanya apa? Biasanya setelah berhasil membobol sosial media orang lain, nantinya digunakan untuk menipu orang lain atas nama kita. Penipuannya bisa beragam, salah satunya yang paling terkenal adalah metode pura-pura minjem uang ke orang terdekat kita.
- Selalu merobek resi pengiriman sebelum membuang bungkus paket
Hal sederhana, tapi lebih sering terabaikan. Biasanya setelah menerima paket dari kang paket, kita seringkali membuang bungkus paketnya begitu saja ke tong sampah, tanpa pernah merobek-robek resi alamat pengirimannya. Padahal, alamat yang tertera di bungkusan paket, bisa menjadi celah bagi orang jahat untuk melakukan penipuan. Bisa dengan cara tiba-tiba mendapat kiriman amplop berisi konfirmasi bahwa kita baru saja menang undian dari bank dsb.
- Jangan klik link apapun di dalam isi pesan yang kamu terima
Adakalanya kita menerima pesan tak terduga dari orang yang tak dikenal, yang mana di dalam isi pesannya berisi link yang seolah-olah membuat kita penasaran. Kalau dari saya pribadi, pernah menerima pesan dari seseorang yang mengatakan bahwa saya baru saja memenangkan undian, orang tersebut juga mengirimkan link yang tidak familiar. tapi untungnya saat itu saya ga klik apapun karena khawatir di hack. Jadi buat teman-teman yang tiba-tiba dapat pesan dari orang tak dikenal, yang kemudian menginformasikan sesuatu dalam bentuk link, harus waspada ya, untuk tidak langsung klik.
- Meningkatkan pemahaman terkait literasi digital
Untuk meningkatkan pemahaman terkait literasi digital, tentunya kita bisa belajar dari konten-konten yang sumbernya terpercaya. Seperti halnya belajar dari akun Instagram bank BRI, selaku penyuluh digital yang biasanya membagikan edukasi seputar bagaimana cara menjadi nasabah bijak agar bisa lindungi diri dari kejahatan siber.
Bank Selalu Melindungi Keamanan Data Nasabah
Langkah selanjutnya setelah menjadi nasabah bijak, adalah menyadari bahwa bank akan selalu melindungi setiap data nasabahnya. Maka dari itu, jika ada pihak asing yang mengaku dari bank tertentu, kita jangan langsung terprovokasi begitu saja. Karena sejatinya bank selalu memberikan informasi menggunakan nomor resmi hotline.
Semoga setelah ini, semakin banyak nasabah bijak yang peka terhadap pentingnya untuk melindungi diri dari kejahatan siber. sehingga tidak ada lagi korban penipuan selanjutnya.