Sebenarnya, ada moment yang sangat ingin dihindari dalam hidup, yaitu moment dimana seseorang berada dalam fase demotivasi. Saya sendiri pun pernah mengalaminya, dampaknya saya jadi ngerasa stuck dan tidak termotivasi terhadap apa yang dilakukan selama ini.

Dan untuk mengatasinya, ternyata solusinya bukan hanya healing jalan-jalan, melainkan menerapkan yang namanya goal setting. Apa sih itu goal setting? Ini juga yang awalnya saya tidak ketahui, namun setelah mengikuti event FWD Bebas Berbagi #FWDPressPlay bersama narasumber Muara Karim -Self-love & Purpose Life Coach saya sekarang jadi lebih memahaminya.

Jadi, dalam kesempatan tersebut mbak Muara Karim sempat mengatakan bahwa menerapkan goal setting itu tidak semudah menulis apa yang kita inginkan di kertas lalu menempelkannya di dinding sebagai reminder setiap harinya.

Tapi ada sesuatu hal yang perlu dipertimbangkan untuk bisa sampai kesana. Untuk itu, kita perlu membagi goals yang kita inginkan ke dalam dua kategori. Kategori pertama, yaitu long term (jangka panjang) dan kategori kedua yaitu short term (jangka pendek dalam 3 tahunan). Mengapa demikian? Menurut mbak Muara Karim, ini ada maksud dan tujuannya.

tips wujudkan bahagia

Tujuannya karena hal yang bikin kita fokus adalah long term, sementara yang membuat kita termotivasi adalah goal short term. Karena long term goal adalah goals jangka panjang yang ga ada timeline nya, jadi perlu dipajang di laptop atau dimanapun agar kita selalu mengingatnya. Sedangkan short term goal (3 yearly goals), goals yang mendukung terwujudnya long term goal.

Dan setiap goals yang kita setting, harus meliputi 3 aspek penting, diantaranya: 

  • Experience: sesuatu yang membuat kita bisa mendapatkan pengalaman baru. Contohnya, ingin tinggal di berbagai negara, traveling ke suatu tempat
  • Growth: sesuatu yang membuat kita bertumbuh, entah itu dari segi penghasilan, mental maupun kesehatan, contohnya menjalankan bisnis parfum
  • Contribution: sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, contohnya membuat konten edukasi terkait hal yang ingin dibagikan.

Setelah memetakan goals yang sudah dibuat, selanjutnya bagaimana cara untuk memproteksi keuangan yang dimiliki, agar goals yang terlanjur dipetakan bisa tetap diwujudkan dengan bantuan dana yang dimiliki. Dan pemaparan terkait cara manajemen keuangan yang baik, dijelaskan oleh narasumber yang terpercaya yakni mas Mada Aryanugraha selaku Financial Consultant, Co-Founder & CEO Sipundi.id

Mas Mada menuturkan bahwa dalam mengelola keuangan pribadi, ada istilah yang namanya segitiga piramida keuangan pribadi. Dari mulai yang paling bawah, yaitu arus kas positif dan dana darurat. Nah, jika temen-temen ingin belajar mengelola keuangan dengan baik, mulai dari memaksimalkan penghasilan dan menyisihkannya untuk dana darurat.

Nanti selanjutnya bisa melaju ke tahap berikutnya yaitu melakukan proteksi berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sebagai bentuk upaya manajemen resiko. Pastikan untuk memilih perusahaan asuransi terpercaya seperti FWD Insurance karena akan sangat melelahkan jika asset maupun dana darurat yang telah kita kumpulkan, pada akhirnya harus habis hanya karena tidak kita lindungi dengan asuransi.

Pasalnya, sekalipun sudah memiliki dana darurat, kita tidak bisa benar-benar jumawa, karena hal tak terduga biasanya memakan dana yang tidak bisa diprediksi, kasusnya bisa saja ketika ada kecelakaan, butuh biaya pengobatan dsb

Lalu setelah keuangan terpenuhi, temen-temen bisa langsung memetakan keuangan sesuai dengan tujuan keuangan yang diinginkan. Kemudian bisa lanjut untuk hidup nyaman dengan mempersiapkan dana hari tua dan melakukan distribusi kekayaan.

Nah, itulah pengalaman saya mengikuti event FWD Bebas Berbagi, di event tersebut saya benar-benar mendapatkan tips wujudkan bahagia yang diinginkan dalam hidup, mulai dari melakukan goal setting hingga melakukan manajemen keuangan dengan baik. Jika keduanya dikombinasikan dengan baik, maka kamu bisa berkesempatan untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia dengan versi yang lebih baik.