Menurut data yang telah dirilis oleh Kemendagri, Indonesia merupakan negara maritim dengan bentangan laut mencapai mencapai 3.257.357 kmĀ². Dengan luas yang fantastis tersebut, maka bisa dipastikan bahwa perairan di Indonesia menyimpan banyak keanekaragaman sumber daya hayati yang dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan hidup banyak orang. Maka tak heran juga apabila akhirnya banyak yang menggantungkan hidupnya pada lautan, dengan memilih berprofesi sebagai nelayan. Bahkan dilansir dari dataindonesia.id diperkirakan jumlah nelayan di Indonesia telah menembus angka 1,27 juta.

Dan sebagaimana yang kita ketahui bersama, profesi nelayan mungkin bukan salah satu profesi idaman banyak orang, mengingat banyaknya resiko yang bisa terjadi saat melaut mencari ikan. Apalagi aktivitas melaut juga dilakukan di malam hari, sehingga resikonya bisa meningkat dua kali lipat bila ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Lebih ironi lagi, dengan keselamatan yang bisa dipertaruhkan kapan saja, banyak diantara para nelayan yang justru tetap hidup berada di bawah garis kemiskinan. Terbukti dari data statistic yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukan bahwa 20% masyarakat pra-sejahtera berprofesi sebagai nelayan.

I Gede Merta Yoga Pratama aplikasi fish go
Sumber: Kompas Regional

Hal itulah yang kemudian memotivasi I Gede Merta Yoga Pratama, pemuda asal Bali kelahiran 23 September 1996 tersebut untuk dapat melakukan inovasi yang dapat membantu para nelayan agar dapat hidup lebih baik lagi. Dengan memanfaatkan pengalamannya saat praktik kerja di Balai Penelitian dan Observasi Laut di daerah Jembrana, Bali. Ia pun mendapat pemahaman bahwa melacak lokasi penangkapan ikan dapat dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit yang didasarkan pada karakteristik ikan tersebut.

Baca: Gede Andika, Penggagas Kredibali yang Mengedukasi Anak-Anak di Bali

Alhasil, I Gede Merta Yoga Pratama pun terinspirasi untuk merilis aplikasi yang dapat membantu para nelayan untuk melacak keberadaan ikan di perairan. Terlebih pada saat itu, terdapat permainan viral yang sedang digandrungi yaitu Pokemon Go, sehingga darisanalah tercipta ide agar aplikasi yang dirilis nantinya juga memiliki basis navigasi.

Untuk lebih menjawab kebutuhan para nelayan, aplikasi Fish Go juga didukung dengan berbagai fitur yang mampu mendeteksi potensi area penangkapan ikan, karakteristik ikan di perairan tersebut, memberikan resolusi spasial yang lebih luas, memberikan rute penangkapan yang efektif hingga memberikan insight terkait waktu penangkapan terbaik. Agar aplikasi Fish Go dapat digunakan lebih baik, maka dibenamkan juga penggunaan GPS Eksternal agar memungkinkan pendeteksian lebih dari 9 mil.

Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Fish Go, seperti angin segar yang bisa membantu masa depan para nelayan untuk dapat mensejahterakan keluarganya. Karena selama ini masih banyak nelayan yang masih mengandalkan penggunaan rasi bintang untuk melaut, yang mana sebenarnya hal itu masih memiliki kekurangan karena bisa saja terkendala cuaca yang tidak bersahabat.

Baca: Nurman Farieka, Sulap Kulit Kaki Ayam Menjadi Sepatu Unik

Lahirnya aplikasi Fish Go, tentu memberikan dampak positif bagi para nelayan, karena nelayan akan dimudahkan dalam mencari lokasi yang ideal untuk menangkap ikan, terbukti setidaknya 50 nelayan yang telah memanfaatkan aplikasi Fish Go berhasil mendapatkan peningkatan hasil tangkapan yang awalnya biasanya berada di angka 40-60kg/hari menjadi 100kg/hari. Tentu hal ini menjadi perubahan ke arah positif yang mampu memberikan secercah harapan bagi para nelayan untuk dapat menyejahterakan hidupnya.

Berkat inovasinya di bidang teknologi, I Gede Merta Yoga Pratama  pun mendapatkan apresiasi dari Astra dalam penganugerahan Satu Indonesia Awards 2020. Sebuah apresiasi yang pantas untuk diterima pemuda Bali tersebut.