Fenomena yang sedang marak belakangan ini adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap prosedur LASIK, atau Laser-Assisted in Situ Keratomileusis. Prosedur ini menawarkan solusi yang efektif bagi mereka yang mengalami masalah penglihatan seperti miopia, hipermetropia, atau astigmatisme.

Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak dari kita yang tergoda untuk mencoba prosedur ini demi mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Namun, di balik popularitas LASIK, ada fenomena yang lebih mengkhawatirkan yakni meningkatnya jumlah orang yang mengalami masalah mata akibat penggunaan gadget yang berlebihan.

Dalam beberapa tahun terakhir, saya menyadari bahwa generasi sekarang, termasuk saya sendiri, sangat bergantung pada gadget. Dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi, gadget seperti ponsel, tablet, dan laptop hampir selalu berada di tangan. Sayangnya, penggunaan gadget yang berlebihan ini membawa dampak buruk bagi kesehatan mata kita. Berdasarkan berbagai informasi yang saya temukan, salah satunya di situs KMN Eyecare, masalah ini semakin nyata dan perlu perhatian serius.

Penggunaan gadget yang terus-menerus menyebabkan kita terpapar layar dalam waktu yang lama. Sinar biru dari layar gadget dapat menyebabkan ketegangan mata digital atau yang dikenal dengan istilah Computer Vision Syndrome (CVS). Gejala CVS meliputi mata kering, penglihatan kabur, sakit kepala, dan leher serta bahu yang tegang. Pengalaman pribadi saya pun tidak jauh berbeda. Sering kali saya merasa mata saya lelah dan kering setelah seharian bekerja di depan komputer, belum lagi penggunaan ponsel untuk bersosialisasi dan hiburan.

Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah efek jangka panjang dari penggunaan gadget terhadap kesehatan mata anak-anak dan remaja. Sejak usia dini, mereka sudah terbiasa menggunakan gadget untuk belajar, bermain, dan berkomunikasi. Mata mereka yang masih dalam tahap perkembangan menjadi rentan terhadap kerusakan. Berdasarkan informasi dari KMN EyeCare, penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak dapat meningkatkan risiko miopia atau rabun jauh. Ini adalah kondisi di mana objek yang jauh tampak kabur, dan semakin banyak anak yang menderita miopia di usia yang lebih muda.

Selain miopia, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah lain seperti mata kering. Ketika kita fokus pada layar, frekuensi berkedip kita menurun drastis, yang berarti mata tidak cukup lembab. Saya sendiri sering merasa mata saya kering setelah lama menatap layar komputer. Solusinya tentu saja tidak semudah menghentikan penggunaan gadget, karena gadget telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari.

Lalu, bagaimana kita bisa melindungi mata kita di era digital ini? Saya telah mencoba beberapa langkah sederhana yang cukup membantu. Pertama, saya menerapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, saya beristirahat selama 20 detik dengan melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter). Ini membantu mengurangi ketegangan mata dan memberi kesempatan bagi mata untuk beristirahat. Kedua, saya mengurangi kecerahan layar dan menggunakan filter sinar biru untuk mengurangi dampak negatif dari cahaya layar. Ketiga, saya memastikan ruangan tempat saya bekerja cukup terang sehingga mata saya tidak harus bekerja keras.

Namun, langkah-langkah pencegahan ini tidak selalu cukup. Ada kalanya saya merasa perlu mencari bantuan profesional untuk memastikan kesehatan mata saya tetap terjaga. Misalnya, dengan melakukan LASIK mata sebagai salah satu prosedur yang bisa menjadi solusi bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan seperti refraksi, miopia, hipermetropia, atau astigmatisme akibat penggunaan gadget yang berlebihan.

Nyatanya prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Meski begitu, tetap perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata untuk menentukan apakah LASIK adalah pilihan yang tepat.

Kita juga perlu mengedukasi anak-anak dan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mata di tengah maraknya penggunaan gadget. Mengatur waktu layar, mendorong aktivitas di luar ruangan, dan memastikan mereka mendapatkan pemeriksaan mata secara rutin adalah langkah-langkah penting yang dapat kita lakukan. Pengalaman pribadi saya menunjukkan bahwa dengan sedikit kesadaran dan usaha, kita bisa menjaga kesehatan mata kita meskipun harus terus menggunakan gadget.

Generasi sekarang memang tidak bisa lepas dari gadget, tapi bukan berarti kita harus mengorbankan kesehatan mata kita. Namun, apabila sudah terlanjur mengalami masalah penglihatan, tidak ada salahnya untuk konsultasi di KMN EyeCare terkait prosedur dan biaya lasik yang perlu dikeluarkan.