Kalau ngomongin bisnis yang potensial di era serba digital, kayaknya bisnis di bidang jasa fotografi ataupun videografi bisa jadi pilihan bisnis yang menarik dan profitable. Era digital yang identika dengan tampilan visual, mengharuskan setiap orang yang ingin memiliki citra yang baik dan dikenal oleh pasar harus menyajikan konten berbentuk foto maupun video.
Kayaknya udah gak relevan lagi deh sekarang kalau mau jual sesuatu, hanya ngandelin tulisan atau kata-kata doang. Emang penataan kata yang baik atau seringkali dikenal dengan istilah copywriting, bisa ningkatin rasa penasaran orang terhadap produk yang kita tawarkan. Tapi, bentuk visual dari apa yang kita janjiin di kalimat copywriting-nya itu juga harus sesuai dengan apa yang digambarkan.
Sebagai contoh misalnya mau jual kain bahan crinkle di platform Facebook nih, kita bisa coba tawarin produknya di grup jual-beli gitu, tapi kalau hanya nulis “mau jual kain oke yang gak perlu disetrika” mungkin akan banyak orang-orang yang berkomentar tapi terbagi menjadi orang yang ingin bertanya mengenai nama kain tersebut atau malah minta dijelaskan lebih terperinci seputar produk yang kita tawarkan.
Pada akhirnya proses jual-beli yang terjadi pun jadi semakin alot, karena orang akan lebih banyak bertanya karena informasi yang diberikan tidak dapat langsung tergambar di benak konsumen. Bagus apabila ternyata orang yang sudah bertanya panjang lebar tersebut akhirnya membeli, namun tentu akan merasa kecewa bila akhirnya apa yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam kalimat yang kita sampaikan.
Untuk itulah, bisnis di bidang visual dengan memproduksi konten berbentuk foto ataupun video dapat menjadi bisnis yang sangat potensial di era digital. Kita bisa mengemas informasi untuk sebuah produk tertentu, atau bisa juga merekam potret humaniora dalam bingkai karya fotografi maupun videografi.
Jika ingin terjun ke bisnis ini, tentu kita harus bisa menentukan terlebih dahulu genre atau bidang yang akan digeluti. Apakah foto atau video yang berfokus pada objek yang diam seperti produk fashion ataupun makanan, atau berfokus untuk memotret objek bergerak seperti manusia ataupun aktivitas yang berhubungan dengannya.
Setelah itu, kita bisa mulai menentukan peralatan pendukung utama seperti kamera dan lighting untuk penerangan. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemilihan kamera serta lensa juga sangat berhubungan dengan genre yang dipilih, belum lagi jumlah lighting yang diperlukan.
Kamu bisa mencari informasi mengenai kamera serta aksesoris pendukungnya secara mendetail melalui media seperti Youtube, kita bisa mencari konten yang sesuai dengan yang dibutuhkan, misalnya kita bisa mencari dengan keyword “kamera terbaik untuk bisnis foto dan video produk” jika bidang yang ingin difokuskan adalah bisnis fotografi dan videografi yang khusus untuk produk.
Ada juga beberapa kebutuhan penunjang lain, untuk mempermanis hasil karya fotografi maupun videografi yang kita buat. Salah satunya ialah elemen dekorasi yang mampu membangun karakter dari karya yang dibuat. Mulai dari pemilihan background sampai dengan pemilihan color tone secara keseluruhan agar match antara objek utama dengan latar belakangnya.
Untuk pemilihan kain background menurutku salah satu yang tricky ya, berhubung jadi barang secondary yang penting tapi gak terlalu sering tersentuh, harus pintar-pintar pilih bahan yang proper dan tidak gampang berubah wujudnya. Misalnya kalau mau pakai bahan kain, ya pastikan pilih bahan kain seperti bahan cringkle yang gak perlu disetrika.
Bahkan bahan ini juga punya keunggulan lain yang perlu dipertimbangkan, khususnya kalau kamu mau terjun ke bisnis fotografi ataupun videografi, bahan kain cringkle ini memiliki:
- Penampilan Unik dan Menarik
- Mudah untuk Dicuci dan Dirawat
- Mampu Menyamarkan Kerutan pada Pakaian
- Memberikan Efek Vintage atau Bohemian pada Penampilan
Kain yang punya tekstur bila dijadikan background, akan membuat ambience semakin hidup jika dibandingkan dengan kain yang tanpa tekstur. Apalagi sekarang sudah jarang sekali permintaan foto ataupun video hanya dengan background yang polos, konsumen lebih suka dengan fotografi maupun videografi yang menyajikan konsep yang lebih hidup baik dari objek orang ataupun produk maupun set up yang dibuat.
Oh ya, karena kain ini juga punya efek vintage atau bohemian, bisa banget lho buat yang buka jasa foto dan video wedding, pre-wedding, wisuda, atau yang sejenisnya dengan segmentasi market anak-anak skena dan anak-anak senja yang suka hal-hal berbau vintage dan sejenisnya. Setidaknya masukin kain cringkle ini jadi salah satu bahan background yang kamu punya di rumah ya!