Widyaherma.com – Jujur, Saya orangnya gak pernah nolak kalau diajak travelling. Dengan catatan, waktu, anggaran dan segala jenis perlengkapannya terencana dengan baik. Alasannya sih sederhana aja, ya karena Saya memang suka banget yang namanya travelling.

Travelling bagi Saya pribadi bukan hanya sekedar haha hihi aja. Lebih dari itu, banyak hal yang pada akhirnya bisa Saya pelajari dari aktivitas travelling itu sendiri. Mulai dari menafakuri alam yang telah diciptakan-Nya hingga belajar tentang budaya baru disana.

Sewaktu mendengar kabar kalau ada seorang praktisi bisnis wisata halal yang menerbitkan sebuah buku bisnis berjudul “Laris Manis Wisata Halal” semakin berkobarlah semangat Saya untuk membaca buku tersebut. Habisnya, buku tersebut mengangkat topik yang sangat tidak biasa yakni tentang wisata halal. Kan, Saya jadi semakin penasaran. Hehehe

Melirik Potensi Bisnis Wisata Halal Melalui Buku -Laris Manis Bisnis Wisata Halal- (1)

Sebelum berbicara banyak hal tentang buku “Laris Manis Wisata Halal” Saya ingin memaparkan profil penulisnya terlebih dahulu.

Profil Penulis

Nama : Cheriatna
Tanggal Lahir : 5 Agustus 1974
Pendiri : Cheria Holiday dan Halal Travel Konsorsium
Organisasi : Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Halal Indonesia
Alamat Kantor : Gedung Twink Lt. 3, Jl. Kapten P. Tendean No. 82, RT.5/RW.1, Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720.

Ringkasan Buku Laris Manis Wisata Halal

A. Trend & Peluang Bisnis Wisata Halal

Penulis melalui bukunya bercerita bahwa peluang bisnis wisata halal telah berhasil menjadi trend yang mendunia. Tidak hanya dikalangan negeri dengan mayoritas muslim saja. Trend bisnis wisata halal ini cukup menggairahkan di beberapa negara dengan mayoritas non-muslim seperti Singapura, Thailand, United Kingdom (UK), South Africa, Hong kong, Perancis, Taiwan, Jepang, Sri Lanka, United States (US), Spanyol, India, Belgia, Jerman, Australia, Filipina, Switzerland, Bosnia, Herzegovina, Russia dan China.

Dan pastinya daftar negara dengan trend bisnis wisata halal ini akan terus bertambah mengingat di tahun 2014 saja telah ada 116 juta traveller muslim yang telah mengagendakan perjalanan wisata. Dan di Indonesia sendiri, wisatawan muslim mengalami peningkatan 15,05% dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

B. Wisata Halal Bukanlah Bisnis yang Rasis

Wisata halal bukanlah bisnis yang rasis, bisnis yang hanya terfokus karena unsur agama islam semata. Faktanya, penulis berusaha membuka cakrawala pembaca melalui pengalamannya yang ditorehkan dalam bentuk tulisan bahwa bisnis wisata halal ini adalah bagian dari gaya hidup. Siapapun dapat mencoba trend halal dalam perjalanan wisatanya.

Kriteria yang ada dari wisata halal ini diantaranya, tidak tersedianya hidangan yang mengandung alkohol di hotel, tersedianya air bersih di kamar mandi, hanya menyediakan makanan halal dan sebagainya. Yang terpenting dari bisnis wisata halal ini adalah betapa pentingnya makanan dan minuman halal, pentingnya air bersih untuk keperluan beribadah serta tidak adanya aktivitas non-halal.

Maka, tak jarang banyak non-muslim yang juga menikmati wisata halal karena dinilai lebih menjaga unsur kebersihan dan kesehatan. Kemudian banyak orang yang takut terkait hiburan malam saat tour dan setelah kegiatan tour. Dan program wisata halal membuat wisatawan merasa lebih aman.

C. Trend Wisata Halal di Luar Negeri

  • Korea

Korea adalah negara yang telah menerima kunjungan wisatawan muslim sebanyak 900 orang pada tahun 2015 silam. Dan Presiden Tourism Organization Korea juga memaparkan telah tersedianya 130 restoran muslim yang menyediakan makanan halal juga 40 tempat ibadah di tempat wisata populer dan 15 masjid.

  • China

China menyuguhkan Taman Budaya Islam China yang menjadi salah satu destinasi wisatawan. Taman budaya islam yang satu ini terletak di kampung Najia, Daerah Otonom Hui Ningxia dan lokasinya berdekatan dengan Masjid Najiahu yang terkenal.

  • Jepang

Jepang telah menyediakan beberapa restoran dengan menu halal tanpa minuman beralkohol. Selain itu, Jepang juga telah mendirikan Camii Mosque yang merupakan masjid paling mewah dan besar di Tokyo.

  • Eropa

Bagi teman – teman yang ingin berkunjung ke eropa tak perlu lagi khawatir. Sekarang kita bisa berburu makanan halal di Gare du Nord Station. Disana telah tersedia makanan halal khas Prancis, India, Timur Tengah hingga Asia.

D. Trend Wisata Halal di Dalam Negeri

Trend wisata halal di dalam negeri juga tidak kalah dengan trend wisata di dalam negeri. Daerah yang telah menerapkan wisata halal di Indonesia yakni Raja Ampat.

E. Tips Cara Memulai Bisnis Wisata Halal

Buku ini menjelaskan dengan detail mengenai tips cara memulai bisnis wisata halal. Hingga bagaimana cara memarketingkannya secara digital. Dalam bukunya, penulis membagi tips mempromosikan bisnisnya melalui Facebook Ads, Google Play Store, Blog dan Google Adwords. Kemudian tak lupa, penulis juga memberikan tips bagaimana cara menggali keunikan dalam bisnis yang sedang dijalani.

F. Komponen pendukung yang Dibutuhkan Dalam Menjalankan Bisnis Wisata Halal

Untuk memulai bisnis wisata halal ini, kita tidak bisa sembarangan memulainya tanpa mengetahui terlebih dahulu komponen apa saja yang dibutuhkannya. Dalam ulasannya, penulis mencoba memaparkan komponen tersebut secara gamblang dan bertahap. Hal ini tentu memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahaminya.

Pada bagian ini, Saya jadi mengangguk – ngangguk sendiri hehehe karena point – point nya benar – benar memikat hati Saya untuk belajar lebih lanjut. “Oh gitu ya..” ungkapan itu berulang kali Saya gumamkan dalam hati saat membaca buku Laris Manis Wisata Halal ini hehehe Saya jadi dapat pemahaman baru. Terima Kasih Pak Cheriatna 😀

G. Informasi Program Magang

Penulis juga menyuguhkan informasi mengenai program magang di Cheria Holiday. Bagi yang penasaran bagaimana cara mendaftar program magang dan terjun langsung di dunia travel bisa langsung baca buku Laris Manis Wisata Halal ini ya!

H. Daftar Destinasi Wisata Halal Andalan

Buku ini memaparkan daftar itinerary wisata halal yang bisa jadi rekomendasi para muslim traveller. Menurut Saya, informasi ini sangat penting karena istilahnya akan memberikan “kejelasan” bagi para wisatawan yang hendak berwisata.

Sehingga wisatawan yang hendak berlibur ke luar negeri dapat dengan mudah mengetahui tempat wisata apa saja yang recommended untuk dikunjungi dalam kurun waktu 6-10 hari. Penjelasannya lengkap banget. Penulis benar – benar memahami apa yang wisatawan cari hehehe

Gak ada lagi deh yang namanya istilah nge-gabut di negeri orang. Karena Saya pribadi juga suka sih bikin planning semacam ini kalau mau traveling. Bikin travelling jadi makin terfokus dan ga ada kesan buang – buang waktu. Jadinya, tahu deh aktivitas apa aja yang mau dilakukan di negeri orang.

Di dalam buku, terpapar jelas untuk para wisatawan. Daftar destinasi wisata halal andalan lengkap dengan itinerary nya diantaranya :

  • Tour Turki
  • Tour Korea
  • Tour Beijing
  • Tour Jepang
  • Tour Hong Kong
  • Tour Eropa

Gaya Bahasa

Penulis memaparkan keseluruhan isi buku secara gamblang menggunakan bahasa yang mudah dipahami tanpa meninggalkan kesan bertele-tele. Bagi Saya isi buku ini benar – benar “Daging” karena terbukti menyuguhkan materi lengkap yang sangat dibutuhkan. Apalagi buku ini memaparkannya secara bertahap, detail dan menyeluruh.

Keistimewaan Buku

  • Buku ini mengangkat topik yang unik dan sangat tidak biasa yakni seputar wisata halal. Mulai dari potensinya hingga langkah – langkahnya.
  • Buku ini memberikan rekomendasi bagi siapapun khususnya traveller terkait tempat apa saja yang recommeded untuk dikunjungi
  • Setiap tulisan di buku laris manis bisnis wisata halal disertai dengan bukti otentik berupa foto
  • Buku ini disusun per bab sehingga memudahkan pembaca untuk mengikuti alur bacaaan
  • Buku ini juga menawarkan tips memarketingkan bisnis wisata halal dengan sangat terperinci
  • Buku ini menyertakan data yang ada dari lembaga terpercaya
  • Buku ini memaparkan tentang itinerary wisata di luar negeri. Dari hari pertama hingga selanjutnya.
  • Desain cover bukunya menarik dan penuh warna
  • Terdapat quotes menarik di buku ini yang inspiratif sekali
  • Terdapat testimoni dari para pembaca mengenai buku “Laris Manis Bisnis Wisata Halal”

Kekurangan Buku

  • Tidak menggunakan ilustrasi yang penuh warna, padahal ekspetasi Saya awalnya akan melihat lebih banyak ilustrasi berwarna karena melihat desain covernya
  • Pada halaman 35, Saya kurang begitu paham mengapa ada hashtag #customize kalaupun misalnya maksudnya adalah bisa melakukan kustomisasi sebaiknya dipaparkan dalam bentuk kata – kata saja. Karena sebenarnya kalimat “jadwal keberangkatan yang lebih flexible dan itinerari atau jadwal perjalananan yang lebih memenuhi harapan setiap tamu.” Sudah menjelaskan maksudnya.
  • Masih di halaman 35, kata flexible sebaiknya dicetak miring atau italic menjadi flexible
  • Jika merunut pada ejaan bahasa Indonesia. Sebenarnya tidak ada kata “Silah” yang ada adalah “Sila” maka seharusnya Silakan bukan Silahkan. Dan di halaman 41 Saya menemukan kata Silahkan.
  • Masih ditemukan tanda baca yang tidak sesuai. Misalnya pada kalimat di halaman 41, “Perkumpulan yang disebut Asosiasi Wisata Halal Indonesia yang disingkat dengan sebutan ATHIN,” harusnya berakhiran titik bukan tanda koma

Inti dari ulasan ini hanyalah memberikan saran terbaik khususnya untuk penulis buku laris manis bisnis wisata halal dan pastinya saran terbaik pula untuk para pembaca agar dapat mengembangkan khasanah bisnisnya. Karena sejatinya, tak ada kesempurnaan di dunia ini. Yang ada hanyalah bagaimana kita mencoba untuk mengupayakan yang terbaik. Semoga bermanfaat!

Kontak penulis

GTalk : cheriatna@gmail.com
YM: cheriatna@ymail.com
Facebook: facebook.com/mqcheria
Twitter : @cheriatna
Skype : cheriatna
Whatsapp : 0877-8233-7474