True Story edisi kali ini akan membahas seputar desas-desus serta kasak-kusuk mengenai apa saja yang kami lakukan di Japan Study Fair yang bertempat di Aula Timur ITB. Loh? kenapa aku berkata kami? YA!!! Aku pergi kesana bersama temanku Intan yang bisa kalian Follow twitternya disini –> @IntanALutf :)) *dia harus berterimakasih atas promosi yang ku berikan* wkwk
Sesungguhnya aku meyakini ada rasa penasaran yang terselip di dalam jiwa kalian mengenai asal-usul ‘mengapa kami bisa tahu tentang JAPAN STUDY FAIR 2013’ ide ceritanya berasal dari takdirku yang sedang membuka facebook. tiba-tiba saja di hari yang cerah itu, aku melihat sesosok makhluk yang menyatakan dirinya untuk ikut serta dan meng-klik tombol ‘going’ pada page Japan Study Fair tersebut dan secara otomatis nampang di berandaku. tanpa basa-basi lagi. aku meng-klik page tersebut dan menyatakan diri untuk ikut serta dalam acara tersebut kemudian selesai-lah cerita tentang bagaimana bisa mengetahui Info Japan Study Fair tsb. *krik-krik*
Cerita selanjutnya, akan mengupas tuntas tentang perjalanan kami menuju Japan Study Fair 2013. sebagai seorang backpacker amatiran yang masih asal-asalan dan belum melakukan perjalanan antar benua. aku menanti kedatangan Intan di Stasiun dekat rumahku namun perlu digarisbawahi bahwa dekat bukan berarti letak rumahnya berada dipinggir rel kereta api hehe Akhirnya, wanita yang ditunggu-tunggu datang juga dengan Anggunnya. Ya, Intan mengenakan rok berwarna hitam dengan atasan panjang berwarna pink dengan kesan yang girly. tapi aku tidak tahu apakah aku akan jatuh cinta atau tidak bila aku menjadi seorang lelaki hahaha menyedihkan dan tragisnya adalah tasku ketumpahan kupat tahu yang disimpan didalam tas memang pagi itu, aku belum menyempatkan waktu untuk sarapan.
Tak berapa lama kemudian, kereta melaju dengan kencangnya. kami berbincang-bincang banyak hal. obrolan diantara kami sudah semakin mengasyikkan sampai pada akhirnya aku terbahak-bahak didalam kereta. aku duduk di kursi yang saling berhadap-hadapan dengan Intan. aku duduk sendirian sedangkan di samping Intan ada seorang bapak-bapak yang tengah duduk. entah bagaimana cerita atau faktanya. bisa jadi obrolan kami yang mencuat tawa ini memiliki daya serap hipnotis yang mengagungkan karena tawa kami berhasil membuat bapak-bapak yang duduk disebelah Intan tertidur dibawah alam sadar yang sedalam-dalamnya. hahaha
Stasiun Bandung, berhentilah kami disana. suasananya masih seperti dulu yang selalu mempunyai khas tersendiri yaitu suara microphone dari ruang informasi. sebelum pergi ke tujuan japan study fair. Intan mengantarku ke R.S Cicendo. jaraknya memang tidak jauh dari stasiun. untuk sampai kesana, kami hanya berjalan kaki dengan ditemani gurauan kami ala gaulers sejati wkwk aku berniat untuk mengkonsultasikan mataku kesana kemudian segera mendapatkan nomor antri 149-D. aku membayar sejumlah uang kepada seorang ibu-ibu yang siap melayani. naas bin malangnya, tidak ada uang kembalian setelah aku menyodorkan selembar uang Rp 50rb. keadaan memaksaku untuk melakukan aksi tanya jawab dengan sejumlah pasien disana. “bisa nukerin uang?” tanyaku berulang pada setiap pengunjung disana. Intan menyarankan aku membeli koran agar aku bisa dapat kembaliannya namun aku tidak mau melakukannya apapun yang terjadi. aku hampir menyerah dan membuat diriku terkenal di RS tsb. akhirnya aku menyetujui saran Intan yaitu membeli koran. aku mencari para penjual koran dan tak satupun kutemui mereka. padahal sebelumnya aku baru saja menolak penawaran tukang koran yang ingin menjual korannya kepadaku. begitu cepat rupanya, tukang koran meninggalkanku dan meninggalkan bayangnya dihadapanku.
Bersikap optimis adalah awal yang bagus di hari itu, karena aku memutuskan kembali untuk membayar dan berharap menemui ibu-ibu itu dalam keadaan uang kembalian yang tersedia. alangkah senangnya, kembaliannya ada. lalu aku disuruh pergi ke poliklinik rekonstruksi di lantai 2. aku naik lift dengan seorang bapak-bapak yang memiliki tatapan misterius. selintas ku perhatikan mimik wajahnya tapi apa yang dilakukan temanku? dia hanya mengaca dan merapikan rambutnya yang kusut x_x
“Poliklinik Rekonstruksi, ya! ini dia tempatnya!” ucapku dengan penuh semangat seolah baru saja menemukan harta karun. setelah berada disana, aku disuruh menanti dan kembali berharap microphone hitam itu segera memanggil namaku sekali saja. namaku sudah dipanggil dengan benar. aku masuk ke sebuah ruangan. aku duduk disana dengan seorang bapak-bapak dan satu kursi yang menjadi pemisah antara kami.
aku melewati beragam test kejelian mata. mataku ditutup dengan telapak tanganku secara bergantian dan aku membaca beberapa huruf yang nampak di layar kaca. aku lulus test, Alhamdulillah mataku baik-baik saja. setelah itu, seorang wanita berperawakan cantik dengan kaca mata hitamnya memanggilku dan memeriksa mataku. aku terkena ‘Jerawat Mata’ ini sebuah problematika turunan. hanya bisa diatasi dengan jalan operasi. kedengarannya memang mengerikan. tapi aku ga boleh takut! aku sedang mempersiapkan diri seraya menulis postingan ini hihi.
Aku menceritakan hal ini kepada Intan, ia menanggapinya dengan rasa takut :p perbincangan sempat terhenti karena rasa lapar sehingga diantara kami tersisa percakapan sunyi yang dramatis. sementara perut sudah klubuk-klubuk meminta hak-nya untuk segera dipenuhi. aku menunggu Intan yang shalat di Mushala karena takdirnya, aku sedang tidak shalat. tatapan ini semakin meyakinkan bahwa rasa lapar ini bukanlah ilusi. penganan kue basah disajikan dengan begitu menggoda membuat siapa saja yang jiwanya kelaparan pasti akan terpukau karenanya.
Aku melaksanakan ritual makan siang di sebuah restauran cepat saji yang terkenal dengan gambar kakek-kakeknya. tahukah kalian? sepertinya sudah tidak perlu diperjelas. hehe Intan menerkam mangsanya (baca: ayam goreng) dengan seksama. tanpa bicara, tanpa ekspresi dan habis hingga tersisa tulang belulangnya. fantastisnya lagi, dia mengatakan bahwa dia masih lapar x_x aku berharap dia tidak memiliki nafsu makan seperti dinosaurus wkwk
Tiba akhirnya aku berada di ITB!!! sebuah tempat yang menjadi tujuan dan pernah menjadi kenangan #SeketikaGalau aku memasuki sebuah ruangan besar dengan kerumunan orang banyak dan tak disangka aku bertemu dengan teman lamaku waktu smk yaitu Hawashi
Berikut ini akan dipaparkan hasil jarahanku di Japan Study Fair 2013 :
Panduan Study di Jepang |
Unitas Language School |
Tokyo Galaxy Japanese Language School |
Kyoto Minsai Japanese Language School |
Japan Indonesian Network & Summer Program Osaka |
AOB Beauty |
Sponsored by Gatsby |
a pen |
Summer Intensive Japanese Course at Tokyo Galaxy Japanese Language School |
Japan Study Fair 2013 |
kalo yang ini bukan jarahan -,- ini orang jepang aslinya :p |
I’m at Japan Study Fair with smile 🙂 |
my diamonds… :p |
Cukup sekian yang bisa dipaparkan. foto narsis nya ga usah dibahas semuanya. cukup satu aja dan itu sudah cukup mewakili. seneng bisa share sama blogger dan juga viewers <3
Sekedar motivasi aja ya. untuk menyemangati mimpi kalian bisa melakukan seperti apa yang aku lakukan. yaitu perbanyaklah menghadiri seminar dan pameran pendidikan 🙂