Braga, menceritakanku sebuah kisah cinta
kisah cinta yang tidak pernah karam
kisah cinta yang selalu membutuhkan mecusuar dari waktu ke waktu
kisah cinta yang terjebak diantara umpatan pasir yang menggerutu
Braga, tempat yang tidak memiliki bintang laut
hanya sinar lampu pinggir kota yang membisu
seperti gemulai angin senja diterpa romantisme anak muda
mereka menyebutnya itu cinta monyet semata
Braga, menyusuri jalanmu yang setapak itu
aku dan dia terlibat cinta diam-diam
kelopak mata saling berdampingan tapi kami sembunyikan dalam kiasan
kau boleh menoleh ke arah kami bagai sepasang kawan yang pura-pura
Braga, malam itu aku pulang larut
karena terlalu sibuk mencari celah melirik matanya
***
Hari ini gedung landmark tua itu tersenyum lagi padaku
aku dipinang kembali oleh masa lalu silam
kenapa ia datang membayang berwujudkan katastropik jiwa?
Oh… tolong jangan lakukan itu!
Aku disini hanya melintas
Jangan menjamu aku dengan rayu indah masa lalu!
-Bandung, 9 Sept 2013-