Sekitar tahun 2003, aku pernah memiliki kucing peliharaan berwarna hitam putih. kami sekeluarga sepakat memberi ia nama Dolin Mercedes. Kisah mengapa kucing ini diberi nama Dolin sebenarnya karena “Dolin” sendiri adalah akronim dari kata Modol dan Ulin. sedangkan untuk kata Mercedes-nya, didapat karena nama tersebut terlintas begitu saja di fikiran.
Awalnya, Dolin adalah kucing milik tetangga waktu aku masih tinggal di Limbangan, Garut. Pemilik awalnya bernama bu Keken. Bu Keken benar-benar pecinta kucing. begitu banyak kucing di rumahnya. aku senang melihatnya saat melintasi rumahnya untuk pergi ke sekolah. saat itu aku masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Suatu ketika, bu Keken pergi ke warung keluarga kami untuk membeli ikan asin bagi kucing-kucingnya. saat itu bu Keken tidak datang sendiri, namun datang dengan diikuti beberapa kucing lainnya. salah satunya adalah Dolin. entah kenapa, semenjak kejadian itu. Dolin jadi suka berkunjung ke rumah kami. setiap kali ia berkunjung, aku selalu menggendongnya.
Melihat hal itu, bu Keken pun akhirnya memberikan Dolin pada keluarga kami. aku sendiri tidak tahu kenapa Dolin lebih memilih keluarga kami. padahal, bu Keken selalu memberikan makanan yang terbaik pada kucing-kucingnya. bu Keken malahan tidak suka memberi sisa makanan pada kucing-kucingnya. tidak seperti keluarga kami. yang memberi makan dolin pun ala kadarnya. sisanya, Dolin mencari makanannya sendiri diluar.
Kucing betina yang satu ini nampaknya adalah primadona di dunia perkucingan. tidak terhitung berapa kali Dolin sudah melahirkan anak-anaknya. banyak sekali, selusin lebih malahan. namun, anak-anaknya Dolin suka aku berikan pada tetangga-tetangga yang menginginkannya. selain itu, Dolin pun sepertinya memiliki banyak pacar. Hmm.. buktinya, terkadang dia dijemput oleh kucing yang berbeda-beda di depan rumah.
Bahkan tak jarang juga kisah cinta Dolin dilanda prahara. pernah suatu ketika, Dolin dikejar kucing berwarna kuning sampe masuk rumah. melihat mereka berdua berkejar-kejaran di dapur seperti adegan di film india. cukup membuatku pusing. mereka seperti berantem, ekor mereka berdua mengembang seperti kucing yg sedang marah pada umumnya. aku tau, Dolin bermaksud mengusir kucing kuning itu namun kucing itu tetap ngotot dan tidak pergi.
Mungkin, ini yang mereka bicarakan :
Dolin : Pergiiii, aku sudah tidak mau melihat wajahmu lagi!
Rudolfo : Nggak Dolin, Aku bisa jelaskan…
Dolin : Tidak ada lagi yang perlu kamu jelaskan.
Rudolfo : Ini tidak seperti yang kamu lihat, Dolin.
Dolin : Apa lagi yang perlu dijelaskan? sudah sangat jelas kan, kau berpacaran dengan Mona, Kucing tetangga sebelah, Aaaaaa kamu selingkuuuuh!
Percakapan dan nama-nama yang digunakan untuk percakapan diatas adalah fiktif belaka. aku hanya menerka-nerka saja. hehehehe
Di tahun 2003, teknologi bernama telepon seluler merupakan teknologi yang masih terbilang langka. untuk keperluan berkomunikasi, biasanya kami bolak balik wartel. zaman memang belum secanggih sekarang dan saat itu harga handphone masih sangat mahal. itulah alasan kenapa aku tidak memiliki foto Dolin :(( beli hape monokrom yang layarnya item putih aja mahal apalagi yang ada kameranya. pernah sih keluarga kami punya satu handphone dalam satu keluarga wkwk itupun keunggulannya hanya telepon & sms. palingan juga fitur tambahannya bisa dipake buat main game “Snake”. Hehehe ketauan banget ya, hape nya merk Nokia.
Replika Dolin |
Dolin sangat mirip dengan foto ini. aku menemukan foto ini di google. masih tergambar jelas, warna dan rupa Dolin dalam ingatan. dia betul-betul kucing betina yang cantiiiik 😉 AAAAAAA kangen banget sama Dolin :((
Dolin, adalah kucing kampung yang aku banggakan, kucing kesayangan aku banget. tanya kenapa? jawabannya adalah, karena ia adalah kucing yang terlatih. dia mengetuk pintu sebelum masuk rumah sampe akhirnya bila tidak ada jawaban, ia akan melompat ke ventilasi atas pintu. dia emang kucing yang suka pulang malem, bagian ini jangan ditiru ya xD
Dolin, suka tidur disampingku. ketika aku memposisikan diriku seperti memeluk sesuatu, Dolin akan memasukkan dirinya diantara tanganku dan tubuhku. sehingga akupun memeluknya. selain itu, akupun suka memeluknya ketika aku pergi tidur bila ia pulang cepat. Dasar kucing manja yang ngangenin xD
Dolin suka pipis di kamar mandi. layaknya manusia, ia memiliki tatakrama itu. sungguh mengesankan! Selain itu, ketika aku pergi ke sekolah, Dolin suka mengantarku sampe warung bu jajang. ketika aku bilang “udah sampe sini aja nganterinnya” akupun mengelus kepalanya dan iapun mengeong lantas pergi.
Dolin tidak suka mencuri ikan asin di warung keluarga kami walau faktanya dia bisa melakukan itu kapan saja. ia tidak pernah mengeong-ngeong dan mengganggu orang yang lagi makan. ia begitu sopan dan diam. ia akan menunggu sampai orang tersebut memberikan makanan padanya.
Dolin suka berjemur pagi-pagi bersama papah. Matahari pagi memang bagus untuk pembentukkan vitamin D namun aku juga tidak tahu apakah Dolin tahu tentang hal ini. yang jelas, aku senang melihat keakraban diantara papah dan Dolin. kalian begitu so sweet :’) selain berjemur bersama, Dolin dan papah juga memang terlihat akrab, mereka suka tidur-tiduran bersama. dan tidak jarang papah juga suka memeluk Dolin seperti aku.
Begitu banyak hal indah yang ingin aku ulang kembali bersama Dolin. sekarang aku tidak tahu Dolin ada dimana. ketika papahku meninggal di tahun 2004 bersama dengan itu Dolinpun ikut pergi, entah kemana. :'( aku kangen sama Dolin, bisakah kau membaca tulisan ini di blogku? sebagian orang mungkin akan menganggapmu hanya kucing biasa. namun bagiku kau lebih dari itu. :’)
2 Comments