Apakah kiranya aku tak pantas mencinta?
Sehingga kau datang padaku dengan sebilah pisau yang memutus mata rantai hatiku.
aku telah mencintaimu bagai rimbun daun beringin yang kokoh mengakar tanah
tidakkah kau tahu, kau telah berbuat apa padaku?

setiap hari, aku selalu percaya pada penantianku yang sudah berada diujung tanduk
tak peduli berapa lama waktu mencabik-cabik aku
ataukah siang malam yang menggoda dengan beribu nestapa
aku tetap pada titik koordinat tempatku berada

Nostalgia dan bilik rindu membunuhku setiap hari
hentakan sayap angan-angan mengejarku tanpa henti
bahkan, engkau dengan sekeliling bayangmu menoleh dan menarik jemariku
membuatku harus memeluk irama masa lalu

ini sulit dipercaya oleh nalarku
kau merangkak menjauhi angin yang aku hembuskan
memaksaku harus berdalih dengan diriku sendiri
aku tidak tahu kenapa, tapi itulah aku

Ambillah! Bawa pergi jerih payah cintaku
setidaknya penyamun cinta sepertimu butuh sesuatu