Pada apa yang pernah kamu tinggalkan dan kamu harapkan kembali. Aku hanya ingin bilang satu hal, “Hati – Hati!” jangan kau simpan harapmu terlalu dalam karena suatu saat ia akan membuatmu tenggelam.
Maaf untuk kesekian kalinya. Aku memilih untuk tidak memilih. Karena memilih untuk tidak memilih juga merupakan suatu bentuk pilihan. Sungguh, ini bukan pengalihan. Aku hanya ingin kamu tahu tentang sebuah pilihan yang aku ungkapkan.
Mungkin kamu sudah memandangku tak lagi sama. Hanya saja serangkaian pengalaman berbeda yang pernah mewarnai langkah kita seolah membuatku terpenjara dalam logika. Sesekali kamu berbisik “Aku rindukan kamu yang dulu!” bisikmu perlahan.
Tak apa, aku tidak memaksamu untuk faham. Mungkin ini akan terasa menyakitkan. Sebisa mungkin kamu merindukan, tetap saja aku yang dulu sudah terkubur dalam – dalam. Sesungguhnya aku tidak pernah berubah. Hanya kamulah yang merubah sudut pandangmu terhadapku.
Maafkan jika pilihan ini begitu menyakitkan. Karena aku tak bisa bertahan terlalu lama di dalam hatimu yang dipenuhi jeruji itu. Disana begitu sakit, dingin dan hampa. Aku menyerah. Aku lelah.
Jikalau kamu masih selalu merasa memiliki seberkas janji yang belum sanggup kamu tepati. Biarlah itu terkubur menjadi mimpi hujan di musim kemarau. Biarlah janjimu itu usang karena tak menjanjikan apa – apa. Karena ku tahu pasti, lambat laun ia akan mengudara jauh terbawa angin malam yang berhembus.
Jika pada akhirnya memang cerita ini memiliki takdir untuk tidak menepi di pelabuhan manapun. Aku harap kamu tetap mengingatnya sebagai sebuah pelajaran. Agar di masa depan kelak, aku dapat bertemu dengan nahkoda yang tepat begitupun kamu menjadi nahkoda yang tepat bagi seseorang yang tertakdirkan.
Masing – masing diantara kita bukan menyerah.
Kita hanya berhenti untuk memiliki pilihan yang sama.
Masing – masing diantara kita berhenti menjadi penawar.
Kita hanya berhenti untuk berujar bahwa semuanya terlihat wajar.
Kita….
Kita….
Dan semua tentang kita lainnya.
Aku harap kita tetap bisa selalu berkarib.
Tetap menjadi sosok yang kian menyapa satu sama lain layaknya manusia dengan manusia lainnya.
Aku tak meminta apapun dari dirimu. Selain kabar baik yang dapat kamu bagikan untukku.
Karena apapun yang kamu lakukan, kini kamu bebas menentukan.
Aku harap semua harap yang disemogakan dapat menemukan tempat menengadahnya masing – masing. Dan semua kisah nyata ini akan berbahagia di pelukannya masing – masing.
2 Comments