Jujur, tulisan kali ini murni curahan hati. seringkali bertanya pada diri sendiri. “Kok nulis buat postingan blog selalu nyediain waktu tapi buat nulis naskah, pelit dan susah banget?” pertanyaan ini akhir – akhir ini selalu menggelayut dalam benak dan sanubari.
Kalo ditanya kenapa? Ya Gak Tau! sekarang ini lagi giat – giatnya menggalakkan solusi buat pemecahan masalah yang satu ini. kalo ditanya ini berkaitan soal inspirasi? gak juga sih.. soalnya, nulis di blog juga ga ngandelin inspirasi kok. cuma ngandelin apa yang terlintas di benak aja *eh
Lagian juga, nulis blog aja ga ada inspirasi tiba – tiba bisa dapet gitu aja. Yaudahlah intinya cuma satu, ini mah prahara belum membulatkan tekad. jadi aja tekadnya masih abstrak. Naaah, untuk mensiasati ini semua.

Akhirnya rencananya minggu ini tepatnya di hari Jum’at malam tanggal 3 April 2015. berencana mau ikutan program dari @KampusFiksi yaitu #Nulis3Jam. Apa itu #Nulis3Jam? Nulis 3 jam adalah bentuk komitmen dimana kita atau anda sekalian fokus menulis selama 3 jam.

Ada yang mau ikutan juga? Jangan lupa merapat di Timeline twitter @KampusFiksi ya! Setiap Jum’at Malam Mulai dari Pkl. 18.00 WIB. karena jam – jam segitu udah mulai hingar bingar hashtag #Nulis3Jam berseliweran di Timeline. Acaranya dimulai jam 19.00 WIB – 22.00 WIB.
Oh iya, Pas udah nulis 3 jam, nanti kita laporan mengenai tumbuh kembang optimal tulisan kita sama mimin @KampusFiksi. Soal tekad dan seberapa banyak tulisan yang sanggup kita garap itu disesuaikan dengan kemampuan dan tekad masing – masing. daripada stalking socmed mantan. mendingan kita berkarya aja yuk!

Pas nulis, usahakan fokus dan gausah scroll linimasa sosial media ya! Kalo gini caranya… gue mau koleksi kerupuk yang banyaaaak buat dijadiin cemilan pas lagi nulis. wkwkwkk No Socmed Anymore! Please Try Again Later. *eaaaa

Oke. Selamat Menulis. Program #Nulis3Jam ini merupakan bagian dari solusiku untuk melatih diri dalam konsistensi. Semoga bisa jadi solusi yang bermanfaat buat kalian semua yang hendak membuat karya di bidang kepenulisan. Ingat, “Tanpa menulis tidak akan bisa jadi Penulis”. Semangat!